BESUSU TENGAH,MERCUSUAR– Kepastian data mengenai jumlah pelaku UMKM sampai hari belum terdata dengan baik, sehingga tidak ada data valid yang dimiliki OPD yang menangani hal itu. Olehnya Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagind) Kota Palu akan melakukan pendataan UMKM per kelurahan yang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Ketenagakerjaan Kota Palu.
“Data ini kedepan akan dijadikan barometer untuk diserahkan ke Pertamina dalam memudahkan pelaku usaha mendapatkan gas 3 kg, sebab data kebutuhan rumah tangga dengan pelaku UMKM tidak dapat bercampur, karena berbeda pemakaian nya setiap bulan,” kata Kadis Perdagind Kota Palu, Syamsul, Rabu (5/9/2018).
Dengan adanya data, maka diharapkan dapat dibuka operasi pasar gas dari Hiswana Migas, pasalnya diketahui usaha mikro kebanyakan berasal dari kalangan bawah, demi meningkatkan pertumbuhan ekonominya dengan cara berusaha, jadi jika dibebankan dengan harga gas elpiji non subsid maka akan terjadi kenaikan harga.
“Data-data ini akan diurai kembali, untuk itu saya minta pelaku UMKM juga membantu memasukan data-data mereka, dari pemerintah meluncurkan program aplikasi e-kelurahan yang online bisa diakses dan diupdete setiap waktu baik setiap hari, setiap bulan hingga setiap bulan dari kelurahan langsung,” ujarnya.
Untuk menelusuri dimana letak kesulitan mendapatkan elpiji saat ini bahkan sehingga harga melampui harga eceran tertinggi (Het), intinya di data dimana letak mekanisme yang salah dan harus dibenahi. Dia katakan sejak 2017 saat dirinya masih di Baligbanda, Pemerintah Kota Palu sudah melakukan pendataan dan menekankan pada Kelurahan untuk mendata namun masih ada keluraha yang tidak melakukannya, sehingga untuk data saat ini Pemkot belum memiliki data valid berapa jumlahnya.
Dalam e-Kelurahan terdapat jenis indikator usaha yang dikembangkan setiap kelurahan, dalam website Balitbangda Palu terdapat Tadulako Nomoni Center yang berisikan hasil sensus pendataan UKM/IKM dengan jumlah pendapatannya berapa setiap kelurahan, termasuk jumlah penduduknya dan data potensinya.
Untuk pembaharuan data ini, kata dia dilakukan dengan e-Kelurahan. Dengan harapan data ini dapat real time baik harian, real time bulanan, sehingga cepat diketahui jika ada yang berkurang maupun bertambah yang diinput operator kelurahan. ABS