PALU, MERCUSUAR – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu mengadakan berbagai lomba yang diselenggarakan di lapangan LPKA Kelas II Palu, Selasa (1/6/2021). Berbagai lomba ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, serta Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng), Lilik Sujandi, beserta Jajaranya.
Dalam sambutannya, Kakanwil menyampaikan, dalam kehidupan bernegara kita tetap harus selalu menghargai perbedaan dan tidak merendahkan yang lain, dan selalu mengacu pada empat pilar kebangsaan dalam kehidupan bernegara. Sebab kata dia, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya. Oleh karena itu, menurutnya sangat penting untuk menumbuhkan semangat jiwa Pancasila pada setiap anak Indonesia, yang nantinya akan menentukan arah Indonesia ke depannya.
“Kemudian Kebhinekaan, kita ini hidup dengan kebhinekaan, agamanya berbeda-beda, sukunya berbeda-beda, tapi kita harus selalu bersyukur, tidak boleh merendahkan yang lain. Pilar-pilar itu yang tidak bisa kita tinggalkan, terutama anak-anak yang nanti akan melanjutkan Indonesia dan menentukan akan bergerak ke mana. Empat pilar itu tidak boleh ditinggalkan. Walaupun kita sekedar bermain dengan permainan tradisional, tapi ini mengingatkan kita, bahwa Indonesia kaya akan budaya,” ujar Lilik.
Dalam kesempatan tersebut Lilik juga berharap, anak didik pemasyarakatan dapat tetap meningkatkan karyanya, dan juga menciptakan karya-karya baru, walaupun berada pada tempat yang terbatas, serta tetap menjadi anak yang punya jiwa Pancasila.
Sementara itu, Wali Kota Palu dalam kesempatan tersebut mengapresiasi semangat anak didik pemasyarakatan. Dirinya juga berpesan kepada anak didik pemasyarakatan, agar tetap semangat dan terus berusaha memperbaiki diri, agar lebih baik lagi ke depannya.
“Jangan kecil hati, jangan pernah merasa minder atau merasa diri kita kecil, rendah. Ingat ini adalah sekolah bagi kita, ingat apa yang kita jalani hari ini, ini bukan akhir dari segalanya. Kalau apa yang kita lakukan kemarin salah, hari ini kita harus benar, kalau hari ini masih salah, besok harus benar, kalau besok juga masih salah, lusa kita harus benar,” ujar Hadianto. */JEF