PALU, MERCUSUAR- Ketua Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Sulawesi Tengah, Dr. Muh. Ryman Napirah, S.KM., M.Kes, mengajak masyarakat untuk tidak takut divaksin. Dr. Ryman yang juga merupakan dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) sendiri, sudah selesai divaksin tahap ke-1, yang dilaksanakan RSU Tadulako di Fakultas Kedokteran Untad.
“Apresiasi sebesar-besarnya kepada Rektor Untad, yang telah memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini, yang dilakukan secara bertahap kepada seluruh pimpinan, dosen, dan staf Untad. Semoga bisa menjadi salah satu langkah pencegahan, serta merupakan bentuk ikhtiar untuk mencegah penularan COVID-19 yang berbahaya,” ujar Ryman kepada Mercusuar, Senin (29/3/2021).
Dr. Ryman yang juga merupakan anggota Satgas Covid-19 Untad menyebut, pentingnya vaksinasi COVID-19 kepada seluruh masyarakat.
“Vaksinasi ini sangat penting untuk dilakukan kepada seluruh masyarakat, dan kami minta tak perlu khawatir karena vaksin COVID-19 telah melalui uji klinis, cukup aman, dan tidak menimbulkan efek samping yang signifikan. Vaksin ini bersifat protektif saat masuknya benda asing berupa SARS Cov ke dalam tubuh kita,” tandasnya.
Ketua Pokja Bencana FKM Untad ini juga menegaskan, vaksin biologis dan vaksin social, merupakan dua variabel penting untuk terhindar dari paparan COVID-19.
“Vaksin biologis merupakan zat biologis yang sengaja dibuat, guna merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu. Sedangkan vaksin sosial merupakan perilaku sosial yang dapat melindungi kita dari penyakit tertentu. Vaksin biologis berguna sebagai perlindungan internal, sehingga meskipun tubuh terpapar covid-19, dampaknya bagi tubuh tidak seberat sebelum menerima vaksin. Serta vaksin sosial berguna sebagai perlindungan eksternal untuk mencegah masuknya virus ke dalam tubuh lewat penegakan protokol kesehatan secara ketat,” tambahnya.
Meski demikian kata dia, penegakan protokol kesehatan ketat lewat 5 M, tetap menjadi senjata ampuh dalam memutus mata rantai penularan COVID-19 dalam jangka panjang. Masyarakat harus senantiasa memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
Semua ini menurutnya, tentunya membutuhkan kesadaran masyarakat. Karena semakin banyak kasus terinfeksi COVID-19, semakin tinggi penularannya, dan semakin tinggi pula kemungkinan virus bermutasi. Olehnya itu, penegakan protokol kesehatan serta pentingnya menjaga imunitas tubuh dengan pola hidup sehat tetap harus dilakukan oleh seluruh masyarakat. CLG