PALU, MERCUSUAR – Tim dosen dan mahasiswa Universitas Tadulako melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan judul Pemberdayaan Kelompok Penambang tradisional melalui pelatihan produksi batako ringan berbasis sisa tambang di Poboya Kota Palu. Kegiatan ini dibiayai oleh Kemendiktisaintek tahun anggran 2025 melalui BIMA. Program ini bertujuan memberdayakan kelompok penambang tradisional melalui pelatihan produksi batako ringan berbasis sisa tambang.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dr. Eng. Hendra Setiawan, ST, MT (Fakultas Teknik) bersama anggota tim Dr. Astri Rahayu, ST, MT (Fakultas Teknik) dan Nurnaningsih, SE, ME (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) ini menggandeng langsung kelompok penambang tradisional Poboya yang selama ini menggantungkan hidup pada aktivitas tambang emas tradisional. Para penambang umumnya belum memiliki usaha alternatif, sementara limbah tambang berupa tailing dan tanah laterit menumpuk dan berdampak pada lingkungan
Program PKM ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan, mulai dari sosialisasi konsep pemanfaatan sisa tambang, workshop teknik pencampuran dan pencetakan batako ringan, hingga pelatihan pengeringan, pengujian kualitas, finishing, dan pemasaran produk. Peserta juga didampingi dalam manajemen usaha, penentuan harga, hingga strategi pemasaran digital melalui media sosial
Menurut Ketua Tim, Hendra Setiawan, program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan teknis penambang, tetapi juga membangun jiwa kewirausahaan. “Kami ingin para penambang tradisional mampu mengubah limbah tambang menjadi produk bernilai ekonomis, sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan di Kota Palu,” ujarnya.
Hasil kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan produk batako ringan berkualitas yang bisa digunakan untuk pembangunan rumah dan infrastruktur ringan di sekitar Kota Palu. Lebih jauh, program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya pada aspek pekerjaan layak, pertumbuhan ekonomi, serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab
Partisipasi aktif mahasiswa juga menjadi bagian penting dari kegiatan. Mereka terlibat dalam pendampingan teknis, dokumentasi, hingga strategi pemasaran digital. Dengan demikian, kegiatan ini sekaligus memberi pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam praktik lapangan sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi
Melalui kegiatan ini, tim PKM berharap kelompok penambang tradisional Poboya dapat memiliki sumber pendapatan tambahan yang lebih berkelanjutan, mengurangi ketergantungan pada emas, sekaligus mengurangi dampak lingkungan akibat penumpukan limbah tambang. */HAI