PALU, MERCUSUAR – DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tengah (Sulteng) menekankan dua target besar kepada seluruh pengurus di 13 bidang DPW PKS Sulteng. Hal itu ditegaskan Ketua DPW PKS Sulteng, Muh. Wahyudin, pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) PKS Sulteng, di salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu (10/4/2021).
Dua target besar tersebut kata Wahyudin, yakni bertambahnya jumlah anggota dan menang Pemilu 2024. Target tersebut merupakan bagian dari 4 misi utama kepengurusan DPP PKS 2020-2025, yakni terjadinya pertumbuhan atau pertambahan anggota, meningkatnya soliditas partai, meningkatnya pelayanan pemberdayaan dan pembelaan terhadap masyarakat, menang Pemilu 2024.
Target tersebut merupakan lahir dari visi besar PKS, yakni menjadi partai politik berbasis Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), yang kokoh dan terdepan dalam melayani rakyat dan NKRI.
“Intinya, program-program harus bermuara pada target besar, yaitu bertambahnya jumlah anggota dan menang Pemilu 2024,” tegas Wahyudin.
Terkait tujuan menjadikan PKS sebagai parpol Islam yang rahmatan lil alamin, Wahyudin menyampaikan salah satu hadis Rasulullah Muhammad SAW yang mengumpamakan seorang Muslim seperti lebah, yang menebarkan manfaat dan selalu membawa kebaikan dan kenyamanan kepada lingkungannya.
“Lebah mengambil makanan dari yang baik dan menghasilkan sesuatu yang baik. Lebah juga kalau ke mana-mana tidak merusak. Jadi, di manapun kita berada tidak ada orang yang tersakiti, selalu aman dan tidak ada yang terusik. Lebah itu tidak akan mengganggu sebelum diganggu,” ujarnya.
Rakerwil PKS Sulteng yang berlangsung selama dua hari tersebut, dibuka Ketua Bidang Pembinaan Wilayah (BPW) Sulawesi DPP PKS, Surya Darma. Dalam sambutannya, Surya Darma berpesan kepada peserta rakerwil, untuk bisa merumuskan kegiatan mengacu pada target yang telah diperhitungkan dengan realistis.
“Bahasanya sederhana, perbanyak suara dan tingkatkan jumlah kursi. Jika ada terobosan atau improvisasi baru, maka akan saya sampaikan ke DPP,” tandas Surya Darma. IEA