Prajurit TNI Selamatkan Gubernur Disandera

TATURA UTARA, MERCUSUAR- Sejumlah prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 711/Raksatama memperagakan teknik pertempuran jarak dekat berupa operasi penyelamatan sandera seorang pejabat negara, pada puncak acara peringatan HUT ke-56 Yonif 711/Raksatama di lapangan Mayonif 711/Rks, Senin (16/4/2018).

Diceritakan dalam demonstrasi itu, bahwa penyanderaan oleh kelompok pemberontak terhadap Gubernur Sulteng, dikarenakan para pemberontak menginginkan agar wilayah Sulteng berpisah dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam strategi penyerangan untuk menyelamatkan sandera, satu regu pasukan khusus diturunakan dengan menggunakan satu unit mobil dan dua kendaraan sepeda motor, dimana sebelumnya penyerangan dilakukan oleh seorang prajurit yang telah disiagakan dari atas tower untuk melakukan penyerangan atas.

Kemudian dilanjutkan dengan pertempuran antara prajurit dan pemberontak, dan akhirnya rumah tempat sandera berhasil dikepung setelah para pemberontak dilumpuhkan sekira enam orang prajurit maju mendekati rumah tersebut untuk menyelamatkan sandera. Lalu sandera berhasil dievakuasi ke mobil dan dilarikan ke daerah aman.

Atraksi itu ditutup dengan bentangan spanduk bertuliskan ‘Dirgahayu Yonif 711’ yang diluncurkan dua orang prajurit dari atas tower, yang disambut riuh tepuk tangan para undangan.

Komandan Yonif 711/Raksatama, Letkol Inf Fanny Pantouw mengatakan, dirinya bersama seluruh prajurit batalyon sangat bersyukur, karena hingga saat ini Yonif 711/Raksatama masih dapat memberikan yang terbaik, secara khusus kepada TNI AD dan kepada bangsa dan Negara pada umumnya.

“Memang HUT batalyon ini agak sedikit unik, karena bersamaan dengan HUT Kopassus. Kiranya HUT kali ini dapat dijadikan momentum untuk menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Syukur HUT Yonif 711/Raksatama ditandai dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun, potongan tumpeng kemudian diserahkan kepada prajurit berumur paling muda dan tertua. Hadir dalam kegiatan itu, dari unsur Forkompinda Kota Palu, Wakapolres Donggala dan Kemenkumham Sulteng. AMR

Pos terkait