PALU, MERCUSUAR-Pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di Kota Palu berjalan lancar dan aman. Hingga satu pecan pelaksanaan PTM, tidak ditemukan kasus penularan COVID-19 pada guru dan siswa.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Abdul Hafid, menyatakan kesyukurannya atas kondisi tersebut. Menurut Hafid, evaluasi yang dilakukan Dinas Dikbud hingga Senin (25/10) belum ditemukan kasus COVID-19 dari pelaksanaan PTM.
“Alhamdulillah semua masih menjalankan Prokes dengan baik. Hingga hari Senin kami lakukan rapat Monev, PTM berjalan lancar dan tidak terjadi penyebaran COVID-19 pada guru maupun anak-anak kita,” ujarnya.
“Sekolah harus terus menjalankan Prokes dengan ketat, agar kita semua terbebas dari COVID. Semoga PTM terbatas lancar dan kedepan anak-anak bisa sekolah normal kembali,” kata Hafid.
Selain penerapan Prokes, Disdikbud juga mendorong peserta didik mengikuti program vaksinasi COVID-19. Hingga pekan akhir lalu, data vaksin peserta didik di Palu belum mencapai 50 persen.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdikbud Palu, Ambotuwo mengungkapkan tercatat sejumlah 4.187 dari 14.071 peserta didik yang sudah menerima vaksin.
“Jumlah peserta didik kita saat ini untuk jenjang SMP menurut data dapodik sejumlah 14.701, dan menurut data terakhir yang saya terima yang sudah di vaksin baru bejumlah 4.187 peserta didik, artinya ini belum sampai setengah, belum mencapai 50 persen,” kata Ambotuwo.
Saat ini kata Kabid, proses vaksinasi pelajar yang dilakukan di tiap sekolah terus berjalan, selain itu dirinya juga mendorong vaksinasi mandiri bagi peserta didik.
Untuk itu, dirinya berharap orang tua dapat bekerjasama dan mendukung proses vaksinasi tersebut, agar jumlah peserta didik yang divaksin semakin meningkat, sehingga dapat terbentuk imun komunal di lingkungan sekolah, dan implementasi PTM terbatas semakin berjalan lancar tanpa menimbulkan kekuatiran adanya klaster baru penularan Covid-19.
“Vaksinasi di sekolah sedang berlangsung, saat ini giliran sekolah swasta lagi, tetapi kami juga mengimbau orang tua, agar anaknya yang belum mengikuti vaksinasi sekolah dapat melakukan vaksin mandiri,” kata Ambotuwo. MS