BIROBULI UTARA, MERCUSUAR – Pusat Pengembangan Deradikalisasi dan Penguatan Sosio Akademik (Pusbang DePSA) Universitas Tadulako (Untad) kembali melaksanakan Pelatihan Deradikalisasi dan Penanaman Nilai-Nilai Sosio Akademik. Kegiatan yang dilaksanakan pada 21-22 April 2018 tersebut bertempat di salah satu hotel di Kota Palu
Pelatihan ini diikuti oleh 151 peserta yang merupakan angkatan pertama dari total tiga angkatan yang akan mengikuti pelatihan ini di tahun 2018.
“Setelah sukses menggelar pelatihan ini pada tahun 2017, dengan mengikutkan 700 mahasiswa, yang dibagi dalam tiga angkatan, tahun ini kita juga akan memprogramkan pelaksanaannya dalam tiga angkatan, di mana pelatihan kali ini merupakan angkatan pertama di tahun 2018 atau angkatan keempat secara keseluruhan,” ujar Ketua Umum Pusbang DePSA, Dr Rahmat Bakri, SH, MH, pada pembukaan pelatihan tersebut, Sabtu (21/4/2018).
Dr Rahmat Bakri melanjutkan, Pusbang DePSA hadir di Untad, untuk merespon dua hal, pertama, merespon kondisi-kondisi yang bersifat eksternal, di mana kehadiran Pusbang DePSA, merupakan tindak lanjut dari penandatanaganan nota kesepahaman antara Untad dengan Kemendagri, untuk menangkal upaya radikalisasi di lingkungan perguruan tinggi. Menurutnya, jika perguruan tinggi lain merespon kerjasama ini dengan melaksanakan berbagai deklarasi, maka Untad melakukan langkah yang lebih sistematis dan berkelanjutan, yaitu membangun sebuah pusat pengembangan yang memberikan penguatan nilai-nilai kebangsaan, terutama kepada mahasiswa yang potensial menjadi pimpinan lembaga kemahasiswaan di Untad.
Kedua, Pusbang DePSA, sesuai namanya, juga dibentuk sebagai upaya penguatan sosio akademik di lingkup internal Untad, di mana setiap tahun, Untad dihadapkan dengan situasi, di mana ada banyak mahasiwa yang terancam drop out (DO), karena tidak dapat menyelesaikan kuliah tepat waktu, akibat tidak mampu menyelaraskan antara akademik dan organisasi.
“Untuk itu Pusbang DePSA hadir menjawab tantangan tersebut, agar para alumni pelatihannya, dapat menyelaraskan antara kecerdasan akademik, dan kemampuan berorganisasi,” ujarnya. JEF