TANAMODINDI, MERCUSUAR– Puskesmas Tawaeli menjadi pilot project Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palu.
Penetapan ini dilakukan setelah Pemkot Palu melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau momenrandum of understanding (MoU) bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI di Bantaya Setda Palu, Kamis (4/7/2018). Penandatanganan ini disaksikan Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Said.
Penandatanganan MoU itu melibatkan Kepala Dinkes Kota Palu, dr Royke Abraham MAP, Litbangkes RI diwakili Dr dr Irwansyah SP KJ (K) dan perwakilan dari Dinkes provinsi Sulteng.
Sigit Purnomo mengatakan, terkait dengan percepatan pencapaian program Indonesia Sehat, Pemerintah Kota Palu menjadikan pelayanan kesehatan murah, terjangkau dan berkualitas dan terjangkau sebagai tujuan dari misi kedua Pemkot Palu. Olehnya urai Wawali, Pemkot Palu sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi pelaksanaan riset implementasi keluarga sehat yang dirangkaikan dengan penandatanganan MoU antara badan penelitian dan pengembangan kesehatan Kemenkes RI dengan Pemkot Palu.
“Saya berharap hasil riset implementasi keluarga sehat Kota Palu akan melahirkan profil kesehatan keluarga sehingga bisa memetakan permasalahan dan tingkat keberhasilan implementasi keluarga sehat kota palu. Keluarga sehat Palu dan Sulawesi Tengah sehat, maka program indonesia sehat bisa tercapai,” ujarnya.
Terpilihnya Puskesmas Tawaeli, berdasarkan kesepakan bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dengan menilai lokasi penelitian dimana indikator permasalahan yang dibutuhkan dalam penelitian ada pada Puskesmas Tawaeli yang dimulai penelitian pada Juli sampai Desember, dengan harapan hasil penelitian ini dapat diimplementasikan di puskesmas lainya.
Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) di Kota Palu bertujuan untuk memantau capaian target indikator program kesehatan melalui riset kesehatan dasar (Riskesdas). Sementara Riskesdas sendiri bertujuan menilai keberhasilan program pembangunan kesehatan.
Sigit katakan Pemkot Palu sangat konsen terkait dengan percepatan pencapaian program Indonesia Sehat, dengan menganggarkan 42 persen APBD Kota Palu bagi pelayanan kesehatan yang murah, terjangkau dan berkualitas.ABS