LERE, MERCUSUAR – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Prof Dr H Sagaf S Pettalongi MPd, mengemukakan warga Sulteng maupun dari provinsi lain di Indonesia, bahkan warga dari negara lain berhak mendapat bantuan beasiswa pendidikan di Kampus IAIN Palu, untuk mengenyam pendidikan di tingkat perguruan tinggi termasuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tersebut.
“Warga Sulteng dan seluruh masyarakat Indonesia yang kuliah di IAIN Palu berhak dapat beasiswa. Bahkan beasiswa juga dapat diberikan pada mahasiswa asing dari berbagai negara yang lulus dan diterima masuk di IAIN Palu,” sebut Prof Sagaf, Jumat (29/5/2020)
Prof Sagaf menghimbau masyarakat Sulteng, masyarakt dalam dan luar negeri agar memanfaatkan sejumlah beasiswa yang ada di IAIN Palu, karena beasiswa yang ada merupakan hak warga. Di IAIN Palu terdapat beberapa jenis beasiswa mulai dari bidikmisi atau kartu Indonesia pintar (KIP) dan beasiswa Bank Indonesia.
Kemudian, beasiswa atas kerjasama IAIN Palu dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), beasiswa berprestasi, beasiswa hafidz quran (mahasiswa penghafal quran), beasiswa studi Islam, dan beasiswa kerjasama IAIN Palu dan Baznas Provinsi Sulteng.
Sebagian besar beasiswa tersebut, kata Prof Sagaf, dapat membiayai warga Sulteng atau warga dari daerah dan provinsi lain di Indonesia, bahkan warga dari luar negeri yang kuliah di IAIN Palu hingga selesai mengenyam pendidikan jenjang strata satu (S1).
Seperti beasiswa bidikmisi atau KIP, setiap warga ekonomi menengah kebawah dan memiliki kemampuan secara akademik serta memenuhi syarat untuk mendapatkan beasiswa tersebut, maka akan dibiayai selama empat tahun.
Lewat beasiswa itu, setiap mahasiswa menerima Rp1,2 Juta/bulan atau Rp6,6 Juta/semester selama delapan semester. Dengan begitu, total beasiswa yang diterima mahasiswa Rp52 Juta 800 ribu selama empat tahun.
“Ini harus dimanfaatkan oleh warga di Sulteng. Karena itu, para orang tua dan tenaga pendidik dan kependidikan perlu mendorong generasi muda/anaknya untuk kuliah di IAIN Palu,” imbuhnya
Rektor menegaskan, syarat dan cara memperoleh beasiswa tersebut tidaklah sulit, hanya dengan pembuktian administrasi yang sah dan berkekuatan. Misalnya, untuk warga ekonomi menengah kebawah, cukup membuktikan dengan surat keterangan ekonomi lemah dari kelurahan atau desa. Dengan begitu satu syarat telah terpenuhi untuk mendapat beasiswa.
Dengan mendorong generasi mudah untuk kuliah di IAIN Palu, maka secara langsung peran para pihak termasuk orang tua dan tenaga pendidik dan kependidikan telah mengikis kesenjangan pendidikan di masyarakat. AMR/*