PALU, MERCUSUAR — Universitas Tadulako (Untad) kembali melahirkan 1.475 wisudawan dari berbagai jenjang pendidikan, mulai Diploma hingga Doktor, dalam upacara Wisuda ke-132 yang berlangsung di Auditorium Untad, Senin (27/10/2025). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Senat Universitas, Prof. Dr. Djayani Nurdin, S.E., M.Si, dan turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, unsur Forkopimda, serta para mitra strategis universitas.
Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT., IPU., ASEAN Eng dalam pesan almamater, menegaskan komitmen Untad untuk terus bertransformasi menjadi universitas yang unggul dan berdaya saing global. Salah satu langkah strategis yang tengah dikembangkan adalah peluncuran SIGA-8 (Sistem Informasi Global Akses), inovasi digital yang menjadi simbol arah baru universitas dalam memperkuat tata kelola dan pelayanan akademik, riset, publikasi, kemahasiswaan, hingga administrasi.
“SIGA-8 bukan sekadar sistem digital, tetapi simbol semangat Untad dalam membentuk ekosistem kampus yang terintegrasi, transparan, dan berstandar global,” ujar Prof. Amar.
Melalui momentum wisuda kali ini, Prof. Amar mengajak seluruh lulusan untuk menjadi bagian dari Generasi SIGA-8, yakni generasi yang cerdas, inovatif, adaptif, dan berwawasan global dalam menghadapi era transformasi digital dan persaingan global yang semakin ketat.
“Jadikan semangat SIGA-8 sebagai inspirasi dalam perjalanan Anda selanjutnya. Sebagaimana SIGA-8 membuka akses global bagi universitas, bukalah pula akses pengetahuan, empati, dan inovasi dalam diri Anda untuk dunia yang lebih luas,” pesan Prof. Amar.
Selain menyoroti semangat inovasi digital, Prof. Amar juga menegaskan pentingnya internasionalisasi kampus, sebagai bagian dari strategi peningkatan mutu pendidikan dan tata kelola berstandar global. Ia menyebutkan, Untad baru-baru ini menerima kunjungan dari Accreditation Agency for Degree Programs in Engineering, Informatics, Natural Sciences, and Mathematics (ASIIN) dari Jerman. Menurutnya, ini merupakan langkah penting menuju pengakuan internasional bagi sejumlah program studi di Untad.
Prof. Amar dalam kesempatan yang sama juga mengingatkan tiga nilai utama yang menjadi jati diri lulusan Tadulako, yaitu Nakaba (semangat pantang menyerah dan kerja keras), Natona Nalanggai (keberanian berbuat kebaikan dan bertanggung jawab), serta Nabaraka (kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman).
“Ketiga nilai ini harus menjadi pedoman setiap lulusan dalam berkarya dan menghadapi tantangan kehidupan di masa depan,” tegasnya.
Menutup pesannya, Prof. Amar mengingatkan, proses pendidikan di Untad bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga tentang membentuk insan yang berilmu, berkarakter, berintegritas, dan berkontribusi bagi kemanusiaan.
“Dunia kerja kini menuntut lebih dari sekadar ijazah. Ia menuntut karakter, integritas, dan kemampuan belajar sepanjang hayat. Jadilah alumni yang membawa nama Untad dengan karya, bukan sekadar gelar,” pungkasnya. */JEF
![IMG-20251027-WA0033[1]](https://mercusuar.web.id/file/2025/10/IMG-20251027-WA00331-200x112.jpg)





