PALU, MERCUSUAR – Warga Jalan Gunung Tinombala, Kelurahan Besusu Tengah, Palu digegerkan dengan temuan hawa panas yang muncul dari lantai. Rumah milik Masdjuri Ritumuni ini sudah dua minggu merasakan hawa panas itu.
Mereka khawatir hawa panas itu akan menyebar ke bagian rumahnya. Hawa panas yang dirasakan barada di kamar anaknya bernama Muh Zainal Rahman (26), ruang salat hingga ke dapur.
“Hawa Panas muncul sudah dua minggu lalu. Hawa panas dirasakan sekira 10 meter dibagian rumahnya. Mulai dari kamar anaknya yang berada disisi kiri rumah, ke ruang salat dan dapur,”katanya saat ditemui Selasa (8/10/2019).
Sementara itu, menurut Muh Zainal hawa panas muncul ketika ia sedang tidur di kamarnya. Kemudian mulai merasakan panas dari lantainya. Awalnya ia mengira kalau hawa panas berasal dari sinar matahari. Namun, saat malam hari hawa panas masih tetap ada.
Suhu panas dari lantainya tidak berubah ketika malam dan siang hari. Sehingga, meskipun dimalam hari, hawa panas tetap menyengat. Hawa panas ternyata bukan hanya dirasakan di kamarmya. Bagian ruangan salat dan dapur pun ikut mengalami hawa panas dilantai.
“Saya kira hanya di kamarku, ternyata menyebar keruangan lainnya,”ungkapnya.
Dengan adanya fenomena tersebut, mereka berusaha memindahkan barang – barang yang mudah terbakar untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan serta faktor keamanan.
“Kami sangat khawatir, ini kan tidak tahu apa yang terjadi dibawah tanah. Khawatir meledak atau apalah. Apalagi gempa masih saja terjadi,” terangnya.
Fenomena ini diprediksi terjadi akibat rekahan yang menembus lapisan dalam bumi dan menyebabkan gas rawa atau shallow gas keluar dan menimbulkan hawa panas. Dalam geologi, rekahan bisa didefinisikan sebagai fenomena saat batuan yang pecah merekah tanpa bergeser secara vertikal.
Namun hingga berita ini diturunkan belum ada kepastian penyebab hawa panas tersebut. IKI