BALIKPAPAN, MERCUSUAR – Seorang calon haji yang tergabung dalam Kloer 5/BPN kembali dilarikan ke Klinik Kesehatan Haji di Asrama Haji Balikpapan, Rabu (1/8/2018). Sebelumnya perempuan asal Palu dan berusia 53 tahun itu harus dirawat sementara di klinik haji Palu karena post stroke.
Norma, nama perempuan itu, baru saja mengalami stroke ringan pada tubuh sebelah kiri, sehingga masih harus memulihkan kondisinya. Ketua Kloter 5/BPN Muhammad Isnaeni mengabarkan dari Balikpapan, malam tadi, jika yang bersangkutan bisa terbang dari Palu lantaran ada pernyataan kesiagaan menjaga oleh pendampingnya. Menurut Kepala Seksi Urusan Haji pada Kantor Kemenag Kota Palu ini, kepastian Norma masih layak terbang ke Jeddah, Arab Saudi, diputuskan pada Kamis (2/8/2018), pagi ini.
Jemaah haji Sulteng Kloter 5 BPN sendiri akan meninggalkan Bandara Internasional Sepinggan, Balikpapan, pada siang ini sekitar pukul 14.00 Wita.
Isnaeni menambahkan, dari 455 jemaah Kloter 5 BPN, yakni 450 jemaah haji reguler ditambah 5 petugas haji, hanya 451 saja yang diberangkatkan ke Balikpapan pada Rabu kemarin. Rombongan perdana ini diberangkatkan dengan menggunakan pesawat dalam tiga kali penerbangan reguler.
“Trip pertama tiba jam sembilan pagi dan langsung menuju Asrama Haji Balikpapan untuk pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan biometrik imigrasi,” kata Isnaeni.
Pemeriksaan biometrik tersebut bertujuan untuk memudahkan jemaah haji, di mana saat tiba nanti di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, jemaah tidak akan berlama-lama lagi dalam pemeriksaan imigrasi. Tahun lalu, pemeriksaan imigrasi di Arab Saudi cukup menyita waktu para calon haji sebab bisa berlangsung hingga enam jam. “Sampai jam tiga siang tadi, semua pemeriksaan biometrik selesai,” katanya dari ujung telepon.
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 2018 Sulteng kembali menerima jemaah haji di Asrama Haji Transit Palu, kemarin. Jemaah yang datang adalah rombongan dari Kabupaten Tolitoli sebanyak 224 orang dan Palu sebanyak 226 orang. Mereka tergabung dalam Kloter 6 BPN.
Setelah acara penyambutan, jemaah melakukan pemeriksaan kesehatan standar seperti tekanan darah, lalu pemeriksaan barang dan koper, sebelum masing-masing jemaah memasuki kamar yang disediakan.
Hasilnya, seorang jemaah asal Palu harus dibawa ke Rumah Sakit Anutapura lantaran HB rendah. Perempuan bernama Hadija (65) itu harus menjalani tranfusi agar HB nya naik di atas 10 atau layak terbang. Sehari sebelumnya, satu jemaah atas nama Thefa Dg Massese (76) telah keluar dari RS Anutapura. Calon haji asal Touna itu juga diketahui memiliki HB rendah sehingga harus ditransfusi. DAR