MAMBORO, MERCUSUAR – Dalam satu pekan terakhir, permintaan penjualan ikan kering selama masa pandemi di perikanan Kelurahan Mamboro Barat kini tidak menentu.
Nurdiana selaku pemilik usaha penjualan ikan kering yang ditemui, Rabu (3/11/2021) pagi menjelaskan, untuk permintaan penjualan ikan kering kini tidak menentu selama satu pekan terakhir, dikarenakan kurangnya pemasukan ikan dari beberapa tempat yang sudah menjadi langganan dalam pengolahan ikan kering seperti di Pantai Barat, Pantai Timur, Bungku dan beberapa tempat lain.
Untuk penjualan ikan kering biasanya dilakukan setiap hari, Nurdiana akan memasarkannya ke beberapa tempat seperti Pasar Manonda, Pasar Tawaeli, Pasar Lasoani, Pasar Marawola, Pasar Biromaru, Pasar Mamboro, dan Pasar Maranata. Namun sepekan terakhir untuk penjualan ikan kering tidak dilakukan setiap hari, karena kurangnya pemasukan ikan.
“Pernah lalu itu bukan hanya seminggu tetapi selama sebulan pemasukan ikan itu sama sekali tidak ada, tentunya itu langsung berdampak dengan ekonomi keluarga juga, jadi biasanya jalan sendiri untuk cari ikan, lalu dikeringkan di rumah,”jelasnya.
Untuk penjualan ke tiap-tiap pasar tergantung dari pembeli, mau ambil perkilo atau eceran plastik gula pasir dan untuk harganya itu berbeda, untuk ikan tembang Rp30.000 per kilo, sedangkan yang eceran itu Rp.5.000 per bungkus.
Tidak hanya ikan tembang, Nurdiana juga menjual teri dan ikan bartu belah. Harga yang diberikan untuk teri itu harganya bermacam-macam tergantung dari besar dan kecillnya, harganya kisaran Rp50.000 sampai Rp100.000, sedangkan untuk harga ikan belah batu itu kisaran Rp60.000 sampai Rp80.000 tergantung dari jenis ikannya. MG14