LERE, MERCUSUAR – Kehadiran para seniman di tanah air, tidak hanya sebatas memberikan kontribusi dalam dunia seni dan budaya. Tetapi, sejak perlawanan melawan penjajah, seniman berperan penting dalam memberikan semangat partiotik.
Kepada Dinas Pendidikan Sulawesi Tengah, Irwan Lahace mengatakan, kemerdekaan dan seniman, merupakan dua hal yang tidak pernah terpisah dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Lihat saja, semangat patriotik yang tertuang dalam sajak-sajak, mampu membakar semangat masyarakat melawan penjajah.
“Semangat kemerdekaan selalu ada dalam puisi-puisi dengan kalimat yang sangat indah dan membakar semangat,” katanya saat menghadiri peringatan Hari Puisi Nasional 2018 di Gedung Golni, Selasa (7/8/2018).
Bahkan, lebih dalam lagi lanjutnya, kemerdekaan Indonesia merupakan andil dari para seniman, di mana saat itu, para pejuang membangkitkan semangat partriotik untuk maju ke medan perang, dengan dibekali semangat, yang dituangkan dalam sajak maupun puisi.
Lebih jauh lagi, salah seorang penyair ternama, Bambang Oeban menekankan, kemerdekaan bangsa Indonesia pada tahun 1945, diraih karena puisi.
“Tuhan sudah membuat puisi dan kitab-kitab semua agama adalah puisi,” tegasnya.
Hal ini juga sehubungan dengan Hari Puisi Nasional, menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) ke 73 Kemerdekaan Indonesia, yang diselenggarakan oleh Forum Aktif Menulis Sulteng, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng.
Dalam kegiatan ini, para audiens berkesempatan membacakan puisi-pusinya, mulai dari siswa, guru sekolah hingga mantan Kepala SMP 1 Palu Hardi. Bahkan, tidak ketinggalan, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Sulteng Irwan Lahace di sela-sela sambutanya juga membacakan puisi. BOB