Solusi Cegah Peredaran Narkoba

index

PALU, MERCUSUAR – Belakangan ini predaran narkoba dikalangan pelajar sedang hangat diperbincang berbagai lapisan masyarakat, hal itu menyusul dengan penemuan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Tengah yang merilis ratusan siswa positif menggunakan narkoba di Kota Palu.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Legislatif Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Palu, Muthmainah Korona, juga angkat bicara. Menurutnya, metode pembelajaran sekolah di Kota Palu masih perlu diperbaiki, jika ingin menghilangkan peredaran narkoba di kalangan pelajar.

“Persoalan narkoba ini berkaitan dengan sistem pendidikan, kita ini masih punya persoalan dengan sistem pendidikan. Seharusnya dikembangkan metode yang mampu mendekatkan siswa dan guru secara personal,”tuturnya, belum lama ini.

Pendidikan saat ini, kata dia, masih kepada interaksi antara guru dan murid yang hanya berkaitan dengan mata pelajaran. Setelah itu, interaksi antara murid dan guru tidak terjalin lagi, kalaupun ada interaksi yang terjalin, lebih dominan interaksi antara guru Bimbingan dan Penyuluhan (BP) dan murid.

Menurut dia, metode-motode pembelajaran saat ini tidak akan bisa menyelesaikan persoalan narkoba. Seharusnya dikembangkan model pembelajaran yang aplikatif, yang mampu mendekatkan secara personal antara guru dan murid.

“Hal ini merupakan salah satu upaya, untuk pencegahan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, ketika terjadi sesuatu di sekolah termasuk, persoalan narkoba. Tetapi, jika murid sendiri tidak bisa berkomunikasi dengan baik kepada guru, bahkan banyak terjadi gesekan antara murid dan guru merupakan suatu kesenjangan dalam dunia pendidikan kita,”terangnya.

Penyelesaian narkoba itu, kata dia, sebetulnya bisa diselesaikan di wilayah pendidikan, jika metode pendidikan diperbaiki  dan komunikasi antara murid dan guru terbangun secara persuasif.

Sehingga, kata dia, para murid merasa ada orang tua, yang bisa memperhatikan mereka saat berada di sekolah. Narkoba tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan yang sifatnya kekerasan dan hanya sekedar sanksi.

“Tidak mudah mengeluarkan anak dari jeratan narkoba, apalagi jika mereka sudah kecanduan kemudian dia betul-betul sudah bergantung pada narkoba, mereka itu sudah di bawah alam sadar. Jika sudah sejauh ini saya tidak yakin kita bisa menyelamatkan anak-anak dari jeratan narkoba, tanpa adanya upaya-upaya pendekatan emosional antara guru dan anak,”tegasnya.UTM

 

Pos terkait