BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Sekretaris Utama (Sestama) Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Marsda TNI Adang Supriadi mengatakan, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menjadi salah satu dari dua provinsi, yang masuk dalam program penanggulangan dan deradikalisaai terorisme. Hal ini disampaikan pada silaturrahmi BNPT dan Satgas Nasional dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Satgas Daerah program nasional penanggulangan terorisme, di ruang Polibu Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (8/8/2018).
“Program ini merupakan perintah negara yang baru dilaksanakan di Sulteng dan Nusa Tenggara Barat (NTB), di bawah koordinasi Kemenkopolhukam. Hal ini mengacu pada UU Nomor 5 Tahun 2018 tentang Terorisme,” katanya.
Di mana BNPT ujar Adang, bertugas mengoordinasikan ke 36 Kementerian dan Lembaga Negara, termasuk LPSK, untuk melaksanakan strategi dan menjalankan program antar penegak hukum, dalam penanggulangan terorisme. Menurutnya, semua ini perlu dukungan dari semua pihak.
Adang mengatakan, program ini jangan dipandang sebagai stigma negatif bagi Sulteng dan NTB. Jika nantinya program ini berhasil, justru akan menjadi percontohan bagi provinsi lain, karena di dua daerah inilah program tersebut dimulai.
Bahkan ia menyebutkan, bakal menjadi contoh bagi negara lain, karena telah ada 12 negara sahabat yang bekerjasama dan belajar cara menanggulangi tindak pidana terorisme dan merehabilitasi para narapidana tersebut. Indonesia juga dipandang mengedepankan kemanusiaan dalam menangani masalah ini.
Kategori intoleran katanya, yang hanya bicara tentang teror saja, kemudian partisipan yaitu mendukungnya. Selain itu militan merupakan kategori paling tinggi, siap melakukan aksi terorisme dengan modal dan nyawanya. Sebagaimana amanah Kepala BNPT, perlu kerjasama dengan semua elemen, agar tidak terjadi lagi tindakan terorisme.
“Hal ini juga perlu dilakukan, agar tidak ada pemikiran atau preseden buruk bagi daerah tertentu. Karena kita sepakat Sulawesi Tengah bukan sarang teroris. Apabila program ini berhasil, bisa jadi contoh bagi 12 negara sahabat yang juga sudah bekerjasama dengan kami, termasuk PBB,” tegasnya.
Adang mengemukakan, terdapat lima kabupaten/kota di Sulteng yang akan masuk dalam program Kota Palu.
Sampai saat ini, BNPT telah membina 300 orang bekas narapidana terorisme yang telah kembali ke masyarakat. BOB