PALU, MERCUSUAR – Tokoh masyarakat di Kabupaten Poso, Sutarji mengajak masyarakat untuk menolak adanya berita-berita bohong atau hoax serta isu SARA terkait Pilkada Serentak tahun 2020.
Dia menilai berita hoax dan isu SARA masih rawan muncul dan menyebar di kalangan masyarakat. Hal itu rentan menimbulkan konflik dan perpecahan.
“Hoax dan isu SARA masih meresahkan masyarakat, khususnya informasi palsu terkait Pilkada serentak tahun ini. Saya khawatir hal ini bisa mengganggu proses pelaksanaan pilkada dan menimbulkan perpecahan di masyarakat atau simpatisan pasangan calon yang akan maju nanti,” ungkap Sutarji, Jumat (5/6/2020).
Olehnya, ia berharap pilkada serentak yang akan berlangsung di beberapa wilayah di Sulteng, termasuk Poso dapat berjalan dengan damai, aman dan penuh kegembiraan, tanpa adanya gerakan yang bisa mengganggu pemilu dan menimbulkan keretakan sosial.
Lanjutnya, di era digital ini hampir semua orang dapat menggunakan internet di mana pun dan kapan pun. Namun akibat kurangnya edukasi dan kesadaran mengenai etika dalam menggunakan internet, menyebabkan sebagian orang bebas membuat konten atau pernyataan yang kadang tidak dicari tahu dulu kebenarannya. “Untuk itu saya juga berharap kepada seluruh pihak untuk menahan diri satu sama lain agar tercipta proses demokrasi yang berkualitas.Mari kita membangun solidaritas, bukan dengan intoleransi dan hoax,” katanya.
Ia mengaku siap membantu aparat Kepolisian dalam menangkal berbagai isu SARA, hoax dan ujaran kebencian di kalangan pemuda dan masyarakat Poso. “Saya juga siap berkontribusi dalam membantu terwujudnya situasi kamtibmas yang kondusif,” tuturnya.
Terkait antisipasi penyebaran COVID-19, ia juga mengajak masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan yang telah ditentukan pemerintah. BAH