PALU, MERCUSUAR – Kementerian Agama (Kemenag) mengklaim akan meningkatkan kualitas pelayanan pada musim haji tahun ini. Untuk konsumsi selama di Arab Saudi, tahun ini jemaah haji Sulteng akan mendapatkan 75 kali makan. Sebanyak 40 kali di antaranya adalah jatah makan di Mekkah, sekali di bandara kedatangan, 18 kali di Madinah, dan 16 kali saat fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina atau Armina. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan jatah makan untuk musim haji tahun 2017, di mana setiap jemaah haji kala itu dialokasikan 60 kali makan.
Mengingat jaminan makan ini, jemaah pun disarankan tidak perlu repot membawa banyak bekal makanan dari kampung, seperti beras, dan makanan lainnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng, Rusman Langke saat membuka ‘Sinkronisasi Tugas TPHI, TPIHI, TKHI, TPHD dan TKHD Tahun 2018 Provinsi Sulawesi Tengah’ di Swiss-Belhotel Palu, baru-baru ini. Kegiatan ini diikuti 34 peserta, yakni 4 Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 5 Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), 12 Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), 13 Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD), dan Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD).
Rusman juga mengingatkan para petugas haji untuk memperhatikan barang bawaan jemaah. Berat koper maksimal setiap jemaah adalah 32 kilogram. “Seluruh bawaan harus masuk koper, sehingga tidak akan kesulitan saat pemeriksaan x-ray di bandara. Adapun untuk kebutuhan oleh-oleh air zam-zam pun dibatasi hanya diberikan 5 liter per orang,” jelas kakanwil seperti dilansir dari Humas Kemenag Sulteng. DAR