PALU, MERCUSUAR – Selama Juni, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,89 persen. Kenaikan tersebut dipicu oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan, bahan makanan, kesehatan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, pendidikan, rekreasi, olahraga, serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, termasuk akibat terganggunya distribusi barang.
Beberapa komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi, antara lain tarif angkutan udara (0,98 persen), ikan ekor kuning (0,18 persen), ikan mujair (0,14 persen), ikan layang (0,09 persen), ikan kembung (0,09 persen), ikan selar (0,09 persen), dan daging ayam ras (0,06 persen). Juga tomat buah (0,05 persen), telur ayam ras (0,05 persen) dan ikan teri segar (0,05 persen).
Sedangkan beberapa komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi, antara lain ikan cakalang (0,04 persen), tahu mentah (0,02 persen), bawang merah (0,02 persen), baju muslim (0,01 persen), beras (0,01 persen), tempe (0,01 persen), kangkung (0,01 persen), serta kentang (0,01 persen). Lalu bawang putih (0,01 persen) dan ikan teri diawetkan (0,01 persen).
Dalam tiga tahun terakhir, inflasi Kota Palu pada bulan Juni tahun 2018 sebesar 1,89 persen merupakan tertinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2017 dan 2016 yang masing-masing sebesar 0,76 persen dan 0,63 persen. Sementara laju inflasi tahun kalender hingga Juni 2018 telah mencapai 3,23 persen, lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun 2017 sebesar 3,94 persen, namun masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2016 sebesar 0,25 persen. Inflasi year on year pada Juni 2018 sebesar 3,61 persen, menjadi yang terendah selama tiga tahun terakhir jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017 sebesar 5,23 persen dan tahun 2016 sebesar 4,21 persen. HAI