PALU, MERCUSUAR- Direktur Reserse Narkoba (Dir Resnarkoba) Polda Sulteng, Kombes Pol Sigit Kusmardjoko mengakui bahwa Tolitoli memang merupakan salah satu wilayah yang rawan masuknya peredaran narkotika jenis-jenis sabu-sabu dari luar wilayah Sulawesi Tengah.
Untuk itu, kata dia wilayah itu menjadi atensi kepolisian, khususnya Polres setempat untuk memeriksa secara ketat setiap kapal yang masuk ke wilayah itu.
“Karena jalur laut ini sering dipakai para pengedar untuk memasukan barang haram ke wilayah kita,” ujarnya, Kamis (19/4/2018).
Sigit melanjutkan, selain Tolitoli ada beberapa wilayah lainnya yang juga menjadi pintu masuk peredaran sabu-sabu, namun Dir Resnarkoba tidak menyebutkan secara detail wilayah-wilayah rawan tersebut.
Ditanya soal asal sabu-sabu itu, Sigit mengatakan dari keterangan yang disampaikan para tersangka yang pernah ditangkap di wilayah itu, rata-rata narkotika itu dikirim dari wilayah Kalimantan.
Seperti diketahui, Satres Narkoba Polres Tolitoli kembali menggagalkan penyelundupan sabu-sabu sebanyak 1,050 kilogram. Sabu tersebut dibawa pelaku dari Nunukan, Kalimantan Utara melalui KM Bukit Siguntang pada Rabu (18/4/2018) sekira pukul 02.00 Wita.
Sabu-sabu tersebut ditemukan saat pemeriksaan rutin barang penumpang di Pelabuhan Dede Tolitoli. Polisi menemukanya di sebuah kardus barang bawaan penumpang berisi ikan asin beserta dua bungkusan besar dan satu bungkusan kecil barang bawaan.
Setelah dibuka, terdapat satu bungkusan besar berisi 10 paket sabu dalam bungkusan pertama. Sementara itu, dalam bungkusan kedua berisi 10 paket dan bungkusan kecil isi 1 paket. Jumlah keseluruhan sebanyak 21 paket seberat 1,05 kilogram.
“Pemilik barang sempat melarikan diri. Diduga barang tersebut sengaja ditinggalkan saat mengetahui ada pemeriksaan polisi,” kata Kapolres Tolitoli. AKBP M Iqbal Alqudusy.
Di sekitar barang terdapat empat saksi yang sempat melihat pemilik barang tersebut. Sehingga jajaran Satres Narkoba Polres Tolitoli melakukan pemeriksaan manifest penumpang untuk mencari tersangka pemilik barang haram itu.
Berbekal pengakuan para saksi, terutama seorang ibu yang pernah meminjamkan handphone (HP) nya saat di atas kapal kepada tersangka, diketahuilah nomor HP tersangka. Polisi kemudian membuntuti tersangka.
Pada siang hari, sekitar pukul 14.00 Wita, diketahui tersangka berada di terminal Bumi Harapan Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan sedang menunggu barang miliknya. Di sini, Kapolres Tolitoli bersama Kasat Narkoba dan KaurbinOps serta Tim OpsnalSatresnarkoba berhasil menangkap tersangka.
“Saat akan ditangkap, TSK berupaya melawan petugas dan melarikan diri, sehingga dilumpuhkan dengan tembakan di betis kaki kanan,” terangnya.MRZ/AMR