Tombolotutu Jadi Pahlawan Nasional

images (8)-85487b5c

PALU, MERCUSUAR – Penantian Sulawesi Tengah untuk memiliki pahlawan nasional, akhirnya terjawab sudah. Sosok pejuang asal wilayah Parigi Moutong, Tombolotutu, dinobatkan sebagai pahlawan nasional asal Sulawesi Tengah. 

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (28/10/2021) menyebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberikan gelar pahlawan nasional di tahun 2021. Dari ratusan nama yang diajukan, Jokowi memutuskan untuk memberikan gelar pahlawan kepada empat tokoh.

Empat tokoh yang dimaksud ialah alm. Tombolotutu (tokoh dari Sulawesi Tengah), alm. Sultan Aji Muhammad Idris (tokoh dari Kalimantan Timur), alm. Aji Usmar Ismail (tokoh dari DKI Jakarta), dan alm. Raden Arya Wangsa Kara (tokoh dari Banten).  

Mahfud MD sebagaimana dikutip dari suara.com mengatakan, keempat tokoh tersebut dipilih karena memenuhi syarat, seperti pernah berjuang hingga banyak melahirkan manfaat bagi kemajuan negara. Selain itu, kali ini Jokowi memutuskan empat tokoh tersebut dikarenakan untuk pemerataan kedaerahan.

“Sampai dengan hari ini, Sulawesi Tengah, belum mempunyai pahlawan nasional, kemudian Kalimantan Timur, Kalimantan Utara kita kesampingkan dulu karena baru merdeka, sehingga pahlawannya belum bisa diidentifikasi tapi yang Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur ini adalah provinsi yang ada sejak awal Indonesia merdeka,” kata Mahfud. 

Penetapan gelar pahlawan nasional tersebut sudah sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 109/TK/2021 tentang penganugerahan pahlawan nasional.

Daftar keempat tokoh tersebut nantinya akan diserahkan kepada pihak Istana. Setelah itu gelar pahlawan nasional akan dianugerahkan secara resmi kepada keluarga empat tokoh tersebut di Istana Bogor.

“Kalau tidak berubah, persis pada Hari Pahlawan 10 November 2021,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Tim Riset Pengusulan Tombolotutu, Dr. Lukman Nadjamuddin, M.Hum, Kamis (28/10/2021) mengatakan, pihaknya sejak awal sudah memprediksi penetapan Tombolutu sebagai pahlawan nasional. Menurutnya, dari aspek perjuangan, administrasi, serta ketokohan, sosok Tombolotutu layak menyandang gelar pahlawan nasional. 

“Sosok Tombolotutu bahkan diperbicangkan di parlemen Belanda, karena perannya dalam perjuangan melawan kolonialisme,” ujarnya.

Menurut Wakil Rektor bidang Akademik Untad ini, penetapan Tombolotutu sebagai pahlawan nasional, bukan berarti sosok pejuang lainnya di Sulteng kiprahnya tidak sebanding dengan Tombolotutu. Kata dia, aspek administrasi dalam pengusulan pahlawan nasional, juga menjadi poin penting.

“Aspek penting lainnya adalah riset yang mendalam tentang sosok yang hendak diusulkan. Riset tentang Tombolotutu telah dimulai sejak 2015 dan pada 2017, terbit buku Bara Perlawanan di Teluk Tomini, yang membahas mengenai kisah perjuangan Tombolotutu melawan kolonialisme. Riset tentang Tombolotutu tidak hanya berhenti di situ saja, tetapi terus dikembangkan, untuk menguak perannya sebagai pejuang,” jelasnya. 

Dalam riset tersebut, Dr. Lukman sebagai ketua, didampingi sejumlah peneliti, seperti Sunarto Amus, Idrus A. Rore, dan Wilman D. Lumangino dari Untad, Mohammad Sairin dari UIN Datokarama Palu, serta Fatma Saudo dari Universitas Haluoleo, Kendari.

Riset ini juga dibantu sejumlah enumerator yang terdiri dari mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah Untad dan Prodi Sejarah Peradaban Islam UIN Datokarama Palu. JEF 

Pos terkait