LOLU UTARA, MERCUSUAR – Wali Kota Palu Hadianto Rasyid meresmikan Taman Nasional Kota Palu, Kamis (30/12/2022). Peresmian itu menandakan taman sudah dibuka untuk umum.
Dalam peresmiannya, Wali Kota Hadi menjelaskan filosofi properti yang ada di taman, terdiri dari kolam air melingkar dan ditengahnya berdiri sebuah tugu berbentuk lingkaran spiral.
Katanya, Kolam air melingkar, bermakna kesejukan. Dimana Kota Palu adalah kota yang panas, namun dengan kesejukan hati dari masyarakatnya maka akan menyejukkan kota ini, apalagi letaknya sangat dekat dengan garis khatulistiwa.
Kemudian makna lingkaran spiral, pertama menggambarkan sebuah putaran yang memiliki arti sebagai putaran waktu terus bergerak dan tidak pernah bertemu dengan awal geraknya.
“Putaran waktu itu menunjukkan bahwa Taman Nasional ini merupakan perwujudan bagaimana Palu di awalnya sampai dengan Palu di masa yang akan datang. Palu akan terus berputar dengan semua situasi dan kondisi dinamikanya,” jelasnya.
Selain itu, sculpture atau patung lingkaran tersebut juga diartikan sebagai gambaran sebuah gelombang. Ini menandakan, masyarakat Kota Palu adalah masyarakat kuat terhadap begitu banyak cobaan seperti di tahun bencana di tahun 2018 silam.
Terakhir, Wali Kota mengatakan pihaknya telah menyiapkan dudukan tugu yang akan diletakkan patung berupa patung Burung Garuda.
Patung Burung Garuda diletakkan di bagian belakang lingkaran spiral.
“Burung Garuda merupakan lambang negara kita yang memiliki makna persatuan dan kesatuan. Maka ketika kita melihat dari Gedung Juang, posisi Burung Garuda berada di tengah sculpture yang mengartikan bahwa kesatuan dan persatuan kita di Kota Palu terbungkus dengan baik. Serta terbingkai dengan satu kesatuan yang baik,” tambahnya.
Di Taman Nasional ini juga diletakkan beberapa catatan-catatan sejarah pada di dinding-dinding taman. Sebelumnya, revitalisasi Taman Nasional Kota Palu merupakan hasil dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Midi Utama Indonesia (Alfamidi). RES