PALU, MERCUSUAR – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Faizal Anwar menyatakan selama Januari-April 2018, Pelabuhan Kolonodale mendominasi layanan ekspor senilai US$ 1.018,01 juta atau 72,59 persen dari total nilai ekspor, disusul Luwuk senilai US$ 335,04 juta atau 19,79 persen, Banggai senilai US$ 83,57 juta atau 4,99 persen serta Pantoloan senilai US$ 11,40 juta atau 1,09 persen. Sementara itu, ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat US$ 14,35 juta atau sebesar 1,54 persen.
Kelompok besi dan baja mendominasi pangsa ekspor senilai US$ 1.018,00 juta atau 69,61 persen dari total ekspor dan bahan bakar mineral senilai US$ 418,62 juta (28,63 persen).
Sementara itu selama Januari-April 2018, terjadi kenaikan impor sebesar US$ 456,44 juta atau sebesar 140,81 persen menjadi US$ 780,59 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dilihat dari neraca perdagangan dengan seluruh negara mitra dagang, Sulawesi Tengah mengalami surplus senilai US$ 182,67 juta selama April 2018 dan surplus senilai US$ 681,78 juta selama Januari-April 2018.
Komoditas yang mendominasi impor Sulawesi Tengah yaitu besi dan baja senilai US$ 228,95 juta atau 29,33 persen dari impor Sulawesi Tengah. HAI