PANTOLOAN, MERCUSUAR – Pemerintah Kota Palu melalui UPTD Puskesmas Pantoloan, melaksanakan sosialisasi vaksinasi Covid-19 pada kelompok usia anak 6-11 tahun, Selasa (25/1/2022), di SD Inpres 12 Baiya, Kelurahan Baiya, Kecamatan Tawaeli. Sosialisasi ini dihadiri oleh Lurah Baiya, Hendra Okto Utama, Pengawas Pembina SD Wilayah 1 Palu Utara dan Tawaeli, Megasasmita, kepala sekolah, dewan guru, serta siswa dan orang tua siswa.
Lurah Baiya, Hendra Okto Utama mengatakan, terkait dengan vaksinasi anak ini, sangat bermanfaat bagi anak, untuk meningkatkan imun anak, menghadapi penyebaran Covid-19. Selain itu, vaksinasi anak ini juga dilakukan untuk mendukung upaya bersama agar pembelajaran tatap muka bisa dilakukan. Untuk itu kata dia, pihaknya berharap, seluruh siswa dapat mengikuti vaksinasi anak ini.
“Tentunya sebelum proses vaksinasi, terlebih dahulu dilakukan screening, untuk mengetahui riwayat kesehatan anak. Untuk itu dibuuhkan peran serta orang tua untuk memberikan penjelasan tentang riwayat kesehatan anak, kepada petugas vaksinasi, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Satu hal yang harus diingat, vaksinasi anak ini dilakukan tanpa paksaan,” ujarnya.
Upaya vaksinasi ini sendiri kata dia, juga harus didukung dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, serta menjauhi kerumunan. Selain itu, pihaknya juga meinta orang tua siswa dan semua pihak yang hadir, agar tidak mudah percaya dengan kabar hoaks tentang vaksinasi,yang kerap beredar di media sosial.
Sosialisasi vaksinasi anak ini disampaikan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisa Palu, Fadlianur, S.Ked, di bawah bimbingan Kepala UPTD Puskesmas Pantoloan, Suardi, S.Kep, Ns. Dalam sosialisasinya, Fadlianur menyampaikan, sosialisasi serupa telah dilakukan di sejumlah SD di wilayah Kecamatan Tawaeli.
Lanjut Fadlianur, vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini telah mendapat rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Rekomendasi ini kata dia, hadir dengan berbagai pertimbangan, seperti pemberlakuan sekolah tatap muka, serta potensi risiko anak terpapar Covid-19 yang mencapai 13 persen, berdasarkan data Satgas Covid-19 Nasional, serta berbagai pertimbangan lainnya.
“Anak rawan terpapar Covi-19, baik dari sesama, guru, orang tua, maupun pihak lainnya. Untuk itu, dibutuhkan vaksin anak, untuk membantu melindungi anak dari ancaman penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Vaksinasi di SD Inpres 12 Baiya sendiri akan dilakukan pada Kamis (27/1/2022). Sebelum melakukan vaksinasi, orang tua atau wali siswa, diberikan surat pernyataan yang ditandatangani, terkait kesediaan untuk anaknya masing-masing, menerima vaksinasi. JEF