PALU, MERCUSUAR – Wakil rakyat daerah pemilihan Sulteng yang kini menjabat sebagai anggota DPR dan DPD-RI dinilai kurang memiliki empati terhadap korban gempa bumi di tiga kabupaten di Sulteng.
Pasalnya paska gempa terjadi, para legisator ini jarang terlihat di Palu, Sigi dan Donggala. Padahal, sebagai perwakilan masyarakat di pusat, seharusnya barisan politisi ini hadir di tengah korban gempa dan ikut merasakan penderitaan konstituennya.
“Ada memang yang datang, tapi hanya sehari dua hari pergi lagi. Harusnya bersama kami, rasakan apa yang kita alami juga, ” ujar Koordinator Relawan IDN Pasigala, Irvan Dj Nouk, Sabtu (13/10/2018).
Irvan, menilai jika kedatangan legislator hanya sesaat kemudian pergi lagi, sama saja dengan ‘cari muka’ dan tidak memiliki efek positif kepada korban.
“Kalau hanya beri bantuan kemudian pergi lagi, ribuan relawan juga melakukan itu. Cobalah menjadi wakil rakyat yang sesungguhnya, ” tegasnya.
Sebagai relawan yang setiap hari aktif berkeliling menyalurkan bantuan, Irvan mengaku belum pernah melihat atau mendengar ada kunjungan anggota DPR RI ke titik pengungsian.
“Maaf, tapi amatan kami seperti itu. Kalau pun ada, hanya satu dua orang saja, itupun tidak lama, ” paparnya.
Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Muh Jaya, juga
menyayangkan sikap para anggota dewan di Senayan itu. Menurutnya, kepedulian terlihat nanti suasana di Palu sudah kondusif.
“Ada beberapa yang datang, tapi nanti 10 hari setelah gempa. Itu mau apa. Kemana mereka dua atau tiga hari setelah gempa, yah mungkin cari aman, ” tandasnya. FIT