BESUSU BARAT, MERCUSUAR- Wali Kota Palu, Hidayat menghadiri Hari Konservasi Mangrove Internasional sekaligus mengawali penanaman bibit mangrove di pinggiran Teluk Palu, Kelurahan Besusu Barat, Minggu (29/7/2018).
Kegiatan yang diinisiatif oleh relawan mangrove di Teluk Palu ini dimulai 28-29 Juli 2018, di seputaran Kampung Kaili, selain Wali Kota Palu, juga hadir dalam kegiatan itu Kepala Bidang Ruang Laut Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi sulawesi Tengah, Aliansi Jurnalis Independen Palu sebagai perwakilan media, Lurah Besusu Barat, Aktivis Mangrove serta beberapa lembaga dan komunitas.
Ipank selaku Ketua Mangrovers Palu mengatakan, rangkaian kegiatan itu yakni dilaksanakan pameran foto-foto sudut pandang mangrove dari para fotografer sebagai kampanye visual untuk pengunjung yang datang di kegiatan tersebut. Penampilan spesial juga dibawakan oleh band lokal asal Kota Palu, yaitu The Box dan Culture Project, serta sanggar seni Pedati.
“Adapun support yang diterima untuk kegiatan ini adalah dari pemerintah daerah provinsi, Kota Palu, BUMN, serta pihak-pihak swasta menandakan lampu hijau, bahwa siap untuk konservasi mangrove bersama-sama,” ujarnya.
Ipank berharap, dari kegiatan tersebut kedepannya akan semakin banyak relawan-relawan yang berkomitmen untuk menjaga mangrove, khususnya di kawasan Teluk Palu. Dan juga pemerintah bisa membuat kebijakan terkait kawasan konservasi mangrove di Teluk Palu agar seluruh lapisan masyarakat dapat bersama-sama menjaga kawasan tersebut.
Dia melanjutkan, kampanye konservasi mangrove ini dilaksanakan secara masif, dengan beberapa item kegiatan dibuat yang bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat berkomitmen dan menjaga mangrove sebagai kawasan konservasi.
Hal ini dilatarbelakangi karena pohon mangrove di Teluk Palu semakin kurang, pusat edukasi tentang mangrove sulit diperoleh di Kota Palu dan belum adanya gerakan yang masif terkait mangrove ini. Apalagi tanaman mangrove memiliki kelebihan memproduksi makanan untuk ikan-ikan, sehingga memudahkan nelayan-nelayan mencari ikan, tanpa harus jauh melaut.
Ateng: Ayo Dukung Pelestarian Mangrove
Sementara itu, Praktisi Mangrove Sulteng asal Parigi yang akrab disapa Ateng mengucapkan apresiasi yang sedalam-dalamnya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi melakukan penanaman bibit mangrove di Teluk Palu.
Dia mengajak, seluruh komunitas maupun lembaga, khususnya yang bergerak dalam bidang kepecinta alaman untuk bersama-sama menjaga pelestarian mangrove. “Saya berterima kasih kepada teman-teman dari lembaga jaringan BKKPA Sulteng, yang telah terlibat langsung dalam aksi penanaman ini,” ujarnya.
Dia berharap, kedepannya kegiatan maupun kampanye untuk menjaga pelestarian mangrove terus digalakan, karena keberadaan Hutan mangrove merupakan elemen yang paling banyak berperan dalam menyeimbangkan kualitas lingkungan dan menetralisir bahan-bahan pencemar.
“Mari kita secara bersama terus menjaga pelestarian mangrove,” ujarnya. ABS/AMR