PALUPI, MERCUSUAR- Sejumlah warga di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Palupi, Kecamatan Tatanga mengeluhkan pekerjaan galian drainase di ruas jalan itu, yang hingga kini tak kunjung jelas penyelesaian pekerjaannya.
Informasi yang dihimpun, pekerjaan galian drainase itu telah selesai dilakukan sejak satu bulan lalu, namun hingga kini belum ada kelanjutannya. Bahkan, sebelumnya usai penggalian dirampungkan, dilanjutkan dengan pengangkutan material berupa bebatuan.
Namun, bukannya pekerjaan dilanjutkan ke tahap selanjutnya, malah secara perlahan-lahan tumpukan bebatuan yang diletakan di seputaran galian itu kembali diangkut oleh sejumlah pekerja dan tidak diketahui dibawa kemana.
“Ini sebenarnya bagaimana pekerjaannya mau dilanjutkan atau tidak? Waktu itu selesai digali,sudah ada batu-batu diturunkan tapi tidak lama diangkat lagi tidak tahu dibawa kemana,” ujar salah seorang warga yang tak ingin namanya dikorankan.
Pria itu melanjutkan, dirinya dan beberapa warga lainnya hingga kini bertanya-tanya sampai kapan galian itu diselesaikan, karena jembatan penyeberangan darurat yang mereka buat dari kayu sudah mulai rapuh, sementara sejak satu bulan terakhir ini tak satupun pekerja yang terlihat menyelesaikan pekerjaan galian drainase itu.
“Saya perhatikan juga tidak ada papan proyek yang terpasang, karena kalau ada bisa kita tahu berapa lama pekerjaanya,” sambung warga lainnya, yang juga enggan membeberkan namanya.
Pantauan media ini pada Jumat (6/4/2018) siang, sebagian bekas galian itu juga sudah mulai ditumbuhi rumput-rumput liar, dan juga ada beberapa jembatan darurat terbuat dari kayu yang dibentangkan diatas galian drainase tersebut, sebagian jembatan kayu terlihat sudah mulai rapuh, namun ada juga kayu atau papan jembatan yang masih terlihat baru. AMR