JAKARTA, MERCUSUAR – Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia di cabang olahraga Angkat Besi pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Medali emas tersebut menjadi catatan sejarah bagi Indonesia di cabor Angkat Besi selama even Asian Games dari masa ke masa. Karena sebelumnya, prestasi terbaik Indonesia hanya medali perak dalam lima kali gelaran Asian Games. Medali yang terbanyak diraih adalah 13 keping perunggu .
Pada lomba yang di gelar di Hall B Jakarta International Expo (Jiexpo), Kemayoran, Selasa (21/8/2018), Eko mencatat angkatan snatch seberat 141 kg pada kesempatan kedua, dan menjadi catatan terbaiknya dari tiga kesempatan. Ketika Eko mencoba menaikkan beban ke 145 kg di percobaan ketiga, lifter 29 tahun ini gagal. Tapi, di angkatan pertama, Eko sanggup mengangkat barbel seberat 138 kg.
Di hadapan presiden Joko Widodo, Eko mampu mengangkat barbel seberat 165 kg dan naik menjadi 170 kg di kesempatan pertama dan kedua pada gaya Clean and Jerk.
Meskipun di percobaan ketiga Eko gagal mengangkat beban 175 kg, Eko tetap berada di peringkat teratas.
Medali perak di kelas 162 kg ini direbut lifter Vietnan, Trinh Van Vinh dengan total angkatan 299 kg. Medali perunggu direbut lifter Uzbekistan, Adkhamjon Ergashev dengan total angkatan 288 kg.
Emas dari Eko Yuli Irawan menjadi medali ketiga dari cabor angkat besi di arena Asian Games 2018. Dua medali sebelumnya dipersembahkan Sri Wahyuni (perak) dan Surahmat (perunggu).
Terjadi momen menarik usai Eko dikalungkan medali oleh Jokowi. Eko langsung mencari anak pertamanya, Naicila Salsabila di tribun penonton. Tapi, di tengah jalan Eko ‘dipaksa’ berswa foto oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan Menpora Imam Nahrowi. CLG