MOROWALI, MERCUSUAR – Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang Statistik, BPS menyediakan kebutuhan data statistik pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Atas dasar itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Morowali bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Kabupaten Morowali, menggelar sosialisasi Focus Group Discussion (FGD) 2018 di aula Kantor Bappeda Bumi Fonuasingko, belum lama ini.
Kegiatan dengan tema ‘Pelaksanaan Focus Group Discussion’ mewujudkan satu data (One Data) bagi perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah’’ dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Morowali, Bartholomeus Tandigala didampingi Kepala BPS Kabupaten Morowali, Simon Antalis, dan Sekretaris Dinas Kominfo, Bachtiar Peohoa.
Bartholomeus Tandigala dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi Focus Group Discussion sangat diperlukan untuk mewujudkan satu data (One Data) bagi pembangunan daerah Kabupaten Morowali tahun 2018.
“Data pembangunan daerah menjadi penting dalam rangka merumuskan perencanaan dan evaluasi pembangunan di daerah. Data statistik seperti penduduk, pertumbuhan ekonomi, PDRB, inflasi, indeks pembangunan manusia, kemiskinan, dan lainnya menjadi penting dalam mengantisipasi perencanaan dan evaluasi keberhasilan program pembangunan daerah,” jelas Bartholomeus.
Menurutnya, FGD mendukung satu data publikasi daerah akan memberikan masukan dalam penyusunan dan evaluasi pencapaian berbagai program pembangunan di daerah, baik penyusunan DAU, RPJMD, SDG’s, program pengentasan kemiskinan, program pendidikan, program kesehatan, program sosial, dan berbagai program lainnya yang memerlukan basis data pembangunan daerah.
“Untuk itu, adanya sosialisasi FGD dapat mewujudkan satu data pembangunan bagi jajaran dinas/instansi/Badan, maupun para stakeholders, dan diharapkan dapat memberikan arahan serta masukan untuk penyempurnaan hasil penyusunan verivikasi dan validasi data” kata Bartho.
Kepala BPS Kabupaten Morowali, Simon Antalis dalam penjelasannya menerangkan, FGD bertujuan sebagai wadah komunikasi dalam bentuk koordinasi penyelenggaraan kegiatan statistik, tersedianya data dan informasi yang berkualitas, komprehensif, dan terpadu sampai dengan tingkat wilayah terkecil, kebutuhan dan ketersediaan data, dan pemanfaatan data. “Ekonomi Kabupaten Morowali tahun 2017 tumbuh 14,42 persen meningkat dibanding tahun 2016 sebesar 13,18 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 21, 85 persen disusul jasa keuangan dan asuransi sebesar 24,26 persen penggalian serta pertambangan 16,48 % persen,” tandasnya. BBG