MOROWALI, MERCUSUAR- Sudah seminggu, ikan budidaya di karamba milik warga Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi banyak yang mati.
Berdasarkan keterangan warga setempat yang juga pemilik karamba mengatakan, ikan-ikan tersebut diduga mati karena air laut di sekitar desa tersebut diduga telah tercemar oleh limbah pendingin PLTU milik perusahaan tambang PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Kejadian itu diakui telah terjadi sebanyak tiga kali, namun saat kejadian pertama, warga mendapatkan ganti rugi dari pihak perusahaan, sedangkan kejadian kedua tak ada lagi ganti rugi. “Ini sudah tiga kali terjadi, tapi yang pertama kami diganti rugi pihak perusahaan, tapi yang kedua kalinya sudah tidak dapat,” ujar Erni, salah seorang warga Desa Kurisa saat ditemui Kamis (19/4/2018).
Dikatakan, selain matinya ikan, anak-anak yang turun bermain dan mandi di air laut juga mengalami gatal-gatal. “Anak-anak juga kalau turun madi, sudah gatal-gatal dan bakudis,” katanya.
Sementara, pemilik karamba lainnya, Udin mengatakan, jika dirinya mengalami kerugian besar atas kejadian itu, karena dalam satu karamba, jumlah ikan bisa mencapai 600 ekor. “Kami sudah banyak rugi, satu karamba ini bisa menampung ikan sekitar 600 ekor, sudah satu minggu ini ikan banyak yang mati, termasuk lobster,” bebernya.
Terpisah, Humas PT IMIP, Dedy Kurniawan, yang dikonfirmasi memberikan penjelasannya kepada media ini via pesan elektronik Whats App (WA). “Saat ini tim enviro kami sedang melakukan investigasi terkait kejadian ini. Kami sangat berharap peristiwa ini bukan disebabkan air limbah PLTU sebab setiap hari pemeriksaan rutin dilakukan. Air yang digunakan untuk pendingin PLTU adalah air tawar dari sungai. Air sungai ini lalu dipompa untuk mengalir di sekitar dinding boiler PLTU lalu dikeluarkan kembali melalui jaringan kanal menuju ke laut, jadi air itu tidak terkontaminasi zat kimia atau berbahaya lainnya. Namun yang jelas, kami memberikan prioritas perhatian pada kejadian ini, semoga tim enviro PT IMIP bisa segera menyelesaikan hasil investigasinya,” tandasnya. BBG