MOROWALI, MERCUSUAR – Kecelakaan kerja yang terjadi pada Minggu (24/12/2023) berupa ledakan di tungku PT Indonesia Tshing Shang Stainless Steel (ITSS) di Kawasan PT IMIP, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulteng, telah mengejutkan berbagai pihak.
Kecelakaan kerja yang terjadi sekira pukul 05.30 Wita, diawali saat karyawan sedang melakukan maintenance tungku dan melakukan pemasangan plat pada bagian tungku tersebut di lantai 2, sehingga tiba-tiba terjadi ledakan yang mengakibatkan korban meninggal di tempat dan meninggal saat dalam perawatan di rumah sakit total sebanyak 21 karyawan, baik dari tenaga kerja asing maupun tenaga kerja Indonesia.
Kejadian itu telah menimbulkan reaksi di kalangan buruh/pekerja maupun di kalangan aktivis, tak terkecuali oleh Fraksi Bersih-Bersih Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Aulia Hakim.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan belum lama ini di Kantor Disnakertrans Sulteng, merupakan aksi yang kedua kalinya dilaksanakan setelah aksi pada akhir Desember 2023 pascaledakan smelter di PT ITSS.
Aksi dilakukan merupakan bentuk solidaritas Fraksi Bersih-Bersih Sulawesi Tengah sekaligus meminta audiensi terkait hasil investigasi kasus ledakan smelter PT ITSS oleh pihak Disnakertrans.
Dalam penyampaiannya saat dialog di Disnakertrans, Aulia Hakim menyampaikan beberapa hal, bahwa aksi yang dilakukan sebagai tindak lanjut aksi sebelumnya mengenai kecelakaan kerja di PT ITSS Morowali.
“Kami meminta agar hasil investigasi ditindaklanjuti oleh pihak Disnakertrans dan Polda Sulteng, semua pekerja harus diberikan jaminan secara menyeluruh dan juga terkait dampak dari lingkungan kerja,” ujar Aulia.
Terkait kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban yang berjatuhan, baik yang meninggal maupun yang luka, pihaknya menilai bahwa Disnakertrans tidak menanggapi dengan serius masalah keselamatan kerja yang terjadi di perusahaan.
“Karena rentetan kecelakaan kerja mulai dari bulan Desember 2023 hingga tahun 2024 telah beberapa kali terjadi. Apabila Disnakertrans hanya berdiam diri, kita bisa memastikan bahwa kecelakaan kerja akan terus terjadi, maka dari itu laksanakan SOP agar tidak ada lagi kesalahan dalam perusahaan,”tegasnya.
Aulia Hakim mengungkapkan, ia bersama teman-teman aksi mendatangi Kantor Disnakertrans karena pada aksi yang pertama telah dijanjikan bahwa hasil investigasi akan dibuka secara transparan. Bahwa kedepannya ia akan mengutamakan audiens maupun dialog untuk menyikapi persoalan- persoalan kecelakaan kerja. IKI/*