Pemkab Morowali, Beri Penyuluhan Antikorupsi kepada Pelajar

Para pelajar SMAN 1 Bungku, yang menerima materi penyuluhan antikorupsi dari Pemkab Morowali. FOTO: MOROWALIKAB.GO.ID

MOROWALI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali melalui Inspektorat Daerah menggelar penyuluhan antikorupsi, dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pemberantasan korupsi sejak dini, kepada kalangan pelajar di SMA Negeri 1 Bungku, tengah pekan lalu.

Dalam sambutannya, Inspektur Daerah Morowali, Afridin menyampaikan pentingnya peran generasi muda dalam pemberantasan korupsi. 

“Korupsi adalah ancaman serius yang memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pelajar adalah agen perubahan masa depan, dan dengan pemahaman yang baik tentang bahaya korupsi, mereka dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Afridin.

Program yang diberi nama Garis Pas 01 (Gerakan Antikorupsi melalui Penyuluhan Antikorupsi) tersebut dihadiri oleh 200 pelajar. Penyuluhan dipandu oleh Irban Bidang Investigasi Inspektorat Kabupaten Morowali, Moh. Syahrul Rone, dengan tujuan membangun kesadaran generasi muda terkait bahaya dan dampak korupsi terhadap bangsa.

Dalam pemaparannya, Syahrul menjelaskan bahwa korupsi merupakan salah satu persoalan serius di Indonesia. Berdasarkan laporan tahun 2023 dari Transparency International Indonesia (TII), Indonesia berada di peringkat ke-115 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK), dengan skor hanya 34.

Hal itu, menurutnya, menunjukkan perlunya peningkatan integritas di berbagai sektor, terutama di kalangan pelajar sebagai generasi penerus bangsa.

“Melalui kegiatan ini, siswa diharapkan menjadi agen perubahan dalam memerangi korupsi dengan menanamkan nilai kejujuran dan integritas sejak dini. Pentingnya melaporkan segala tindakan mencurigakan dan menjaga lingkungan sekolah dari praktik korupsi,” tandasnya.

Acara ditutup dengan deklarasi komitmen bersama siswa dan guru, untuk mendukung terciptanya generasi bebas korupsi demi masa depan Indonesia yang lebih baik. */IEA

Pos terkait