MOROWALI, MERCUSUAR – Sebuah helicopter jatuh di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Desa Futufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 09.20 Wita. Seorang karyawan perusahaan meninggal dunia setelah baling-baling heli menimpanya saat heli melakukan pendaratan darurat. Sementara itu, seorang pilot dan seorang co pilot, beserta enam penumpang yang semuanya Warga Negara Asing (WNA) China, selamat. Polisi masih mengidentifikasi penyebab jatuhnya heli tipe bell milik PT Whitesky itu.
Wartawan Mercusuar sesaat setelah kejadian melaporkan helikopter tersebut jatuh di depan pos 2 kawasan pabrik tambang PT IMIP. Awalnya, sekitar pukul 09.15 Wita, helikopter milik PT. IMIP lepas landas dari helipad PT.IMIP hendak menuju Kendari, Sulawesi Tenggara. Dua menit berputar di udara, pilot memutuskan berbalik arah, kembali menuju helipad. Pukul 09.20 Wita, sebelum tiba di landasan helipad, tiba-tiba helikopter tersebut terjatuh.
Sialnya, helikopter tersebut menimpa karyawan Aris Heni Irawan (23) yang sedang melintas hendak masuk kerja di Pos 2. Kayawan Divisi Katering yang beralamat di Desa Lalampu, Kecamatan Bahodopi ini dinyatakan meninggal di tempat dengan luka pada bagian punggung serta kaki kanan.
Sekitar pukul 09.21 Wita, Danru Pos 2 Adi Topan yang bertugas piket saat itu bersama anggota langsung melakukan pertolongan darurat terhadap pilot, copilot dan 6 penumpang untuk dibawa ke poliklinik PT. IMIP. Tiga penumpang dibawa ke RSUD Morowali dengan menggunakan mobil ambulance perusahaan. Aparat dari Polsek Bahodopi juga langsung mendatangi lokasi kejadian.
Dari video yang beredar, beberapa saat setelah heli jatuh, sejumlah karyawan berupaya menyelamatkan penumpang pesawat. Petugas pemadam juga beberapa kali menyemprotkan alat pemadam api ringan untuk mencegah munculnya percikan api. Kejadian ini sontak membuat sebagian besar karyawan kaget dan berhamburan keluar.
Satu persatu kru pesawat dan penumpang juga berhasil dikeluarkan. Walaupun selamat, pilot bernama Rudi (42) harus dirawat karena mengalami luka dalam. Copilot Deliati Hasiolan Gulo mengalami luka patah pada lengan kanan dan luka sobek pada bagian kening setelah mengalami benturan di dalam heli.
Sementara itu, para penumpang yang seluruhnya WNA selamat. Xi Lai Wang (56) laki-laki, Yan Yun (32) laki-laki, dan perempuan Du Yi Fei (28), hanya mengalami luka ringan. Sementara tiga penumpang laki-laki lagi, Guan, Zhao Yipu, dan Du Gui juga luka ringan.
Adapun jenazah korban tewas kecelakaan sudah divisum dan dikembalikan kepada pihak keluarga. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan juga akan menyantuni korban tewas tersebut. Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Palu Muhyiddin yang dihubungi wartawan di Palu mengatakan korban atas nama Aris Heni Irawan, karyawan PT.IMIP yang terdaftar sebagai peserta BPJS Tk sejak Desember 2017 dengan nomor kepesertaan 17069185118. “Estimasi santunan kecelakaan kerja yang akan diterima ahli waris almarhum adalah Rp140 juta, ditambah bantuan biaya pemakaman Rp3 juta dan santunan berkala yang diterima sekaligus senilai total Rp4,8 juta,” ujarnya. Menurut dia, pihaknya sedang melengkapi seluruh berkas yang diperlukan untuk pembayaran santunan terhadap Aris Heni Irawan, khususnya terkait ahli waris, dan bila sudah selesai, santunannya akan sesegera mungkin dibayarkan.
Koordinator Humas Media Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan mengatakan korban tewas sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak perusahaan, baik santunan maupun biaya kepulangan jenazah hingga ke kampung halaman di Palopo, Sulawesi Selatan.
BBG/DAR/ANT/DTC/TEMPO
Untuk Buat Video Perusahaan
KOORDINATOR Community Relation, Thomas Denis Bintoro mengatakan bahwa enam WNA China yang menjadi penumpang helikopter yang jatuh di lokasi PT IMIP, adalah kru rumah produksi. “Enam orang penumpang ini adalah kru dari rumah produksi asal China yang membuat video dokumenter tentang kegiatan perusahaan,” kata Dedi Thomas kepada wartawan, Jumat (20/4/2018).
Sementara itu, Koordinator Media Relation PT IMIP, Dedy Kurniawan menambahkan jika heli yang mengalami kecelakaan itu hanya carteran, bukan milik PT IMIP. “Pesawat tersebut milik dan dioperasikan oleh PT Whitesky. Kami, PT IMIP, adalah pihak yang mencarter,” katanya. Bangkai heli saat ini masih berada di lokasi kecelakaan, masih menunggu tim Savety dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan penyelidikan mengenai sebab kecelakaan. PT IMIP juga belum bisa memberikan keterangan sebab kecelakaan. BBG