PALU, MERCUSUAR – Cabang olahraga Petanque mulai menjamur bahkan kini diminati masyarakat Kota Palu. Hampir setiap hari, terlihat aktivitas warga utamanya dari kalangan usia 40 dan 50 tahun, bermain Petanque. Ini pertanda, jika olahraga asal negara Prancis ini telah mendapat tempat bagi warga bumi tadulako.
Petanque tidak membutuhkan tenaga ekstra, hanya konsentrasi tinggi untuk bisa melempar bola dengan tepat.
Petanque pada awalnya merupakan olahraga rekreasi bagi masyarakat Prancis kemudian menyebar diseluruh dunia.
Olahraga ini, bentuk permainan yang tujuannya melempar bola besi sedekat mungkin dengan bola kayu yang disebut cochonet. Kaki pelempar juga harus berada di dalam lingkaran kecil yang sudah ditentukan.
Ada jarak yang ditetapkan, yaitu jarak lemparan dari bola kayu dengan pelempar, antar enam sampai sepuluh meter. Dalam Petanque, terdapat single tim, double tim, triple tim, dan mix tim, dan jenis permainan ini adalah batlle tim.
Sementara Sekum Pengprov FOPI Sulteng Dr Humaidi mengaku sesungguhnya kepengurusan Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) telah terbentuk di 10 kabupaten/kota di Sulteng. Bahkan atlet-atlet Sulteng beberapa kali mengikuti berbagain even nasional.
” Jika saat ini Petanque kembali menggeliat dan diminati warga, ini sungguh luar biasa. Tidak tertutup kemungkinan akan lahir talenta-talenta baru yang bisa mengukir prestasi bagi daerah ini,” kata Humaidi.
Dia mengatakan Petanque menjadi salah satu cabor yang akan dilomba pada Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) November tahun ini yang akan dilaksanakan di kabupaten Banggai.
” Di PORPROV IX Banggai, petanque bukan lagi eksebisi namun telah dipertandingkan dan ada perebutan medali emas,” tutupnya. CLG/*