PALU, MERCUSUAR – Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar kegiatan Musyawarah Provinsi (Musprov) dengan agenda pemilihan ketua periode 2021 – 2025 di ruang pertemuan teknik kopi (Teko) Kota Palu, Jumat (9/4/2021)
Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Reynold bahwa pemilihan Ketua IKASI Sulteng peridoe ini berbeda dengan pemilihan sebelumnya. Di mana seorang tokoh muda Farid Podungge menjadi calon tunggal dan terpilih secara aklamasi lantaran menjadi.
“Musyawarah kali ini semua peserta menyetujui dan menyepakati memilih Farid Podungge sebagai Ketua IKASI,” ungkapnya.
Reynold menjelaskan, seluruh peserta musyawarah menilai sosok seperti Farid Podungge pantas memimpin dan mampu menjalankan roda organisasi IKASI menjadi semakin baik ke depannya.
Figur muda seperti Farid lanjut dia, bakal memberikan warna baru bagi organisasi yang menampilkan ketangkasan tangan seorang atlet menggunakan foil atau pedang terkecil ini.
Reynold menyebut, pelaksanaan pemilihan Ketua IKASI Sulteng priode 2021 – 2025, karna masa kepengurusan yang sebelumnya yang dipimpin oleh mendiang Mustaba priode 2017-2021 telah berakhir.
Ia menambahkan, Musprov kali ini untuk mengisi kekosongan ketua serta persiapan menuju Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke – XX di Papua pada Oktober 2021 mendatang.
“Kami laksanakan Musprov ini untk mengisi kekosongan Ketua dengan semangat dan sportifitas kita tingkatkan prestasi olah raga anggar menuju PON XX di Papua,” tutur Reynold
Sementara itu Ketua terpilih Farid Podungge berjanji, akan membenahi kekurangan – kekurangan yang ada. Dengan semangat baru, ia opitimis bahwa olah raga anggar di Sulteng akan semakin baik ke depan.
“Saya akan majukan olah raga ini untuk Sulteng ke depan. Tentunya kerja sama dan dukungan para pengurus organisasi,” kaganya.
Menurut Farid, apa pun konsep dan semangatnya dalam memajukan organisasi tanpa dukungan pengurus, maka itu akan menjadi hambatasan bagi kemajuan organisasi, dan hal itu berdampak pada atlet. Kemajuan atlet Sulteng tergantung pengurus. Olehnya itu pembinaan atlet khususnya olah raga anggar akan terus dilakukan demi membawa nama baik daerah.
Ia menuturkan, olah raga ini butuh pembinaan atlet dengan teknik dan ketangkasan yang mumpuni, sebab foil adalah pedang kecil paling ringan yang digunakan dalam olah raga anggar.
“Perlu perhatian terhadap atlet. Kita tahu bersama senjata anggar ini kecil diperlukan keterampilan seorang atlet, tentunya melalui pembinaan,” tegas Farid.
Ia menambahkan anggar adalah ilmu beladiri menggunakan senjata yang juga dikebal dengan sebutan floret itu berkembang menjadi seni budaya olah raga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan.
Farid meyakini dengan pembinaan dan semangat para pengurus organisasi, akan melahirkan atlet yang dapat diperhitungkan, baik secara lokal maupun secara nasional. Jika prestasi generasi muda sebagai atlet anggar sudah terlihat, maka hal itu tentunya mengharumkan nama Sulteng di kancah nasional. BOB