PALU, MERCUSUAR – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tengah diberikan target untuk meloloskan cabang olahraga (cabor) Sepak bola ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Amanah ini terungkap saat Ketua Umum (Ketum) KONI Sulawesi Tengah, M Nizar Rahmatu menghadiri undangan Forum Pegiat Sepak bola Sulawesi Tengah dalam acara buka puasa bersama di salah satu hotel di Kota Palu belum lama ini.
“Salah satu yang diperintahkan oleh bapak gubernur kepada kami yaitu Sepak bola. Bagaimana caranya ketum KONI, saya minta selaku gubernur, Sepak bola minimal harus lolos PON.
Perintah gubernur tersebut menjadi tugas berat KONI Sulteng karena sebagaiman yang sudah saya sampaikan sebelum-sebelumnya bahwa untuk mencapai pestasi itu ada empat variabel. Dan selalu berulang-ulang saya sampaikan . Kalau empat variabel ini kita tidak penuhi, omong kosong (meraih prestasi),” terang Nizar Rahmatu .
Kalau penataan organisai tidak benar, kata Nizar, tentu tidak akan berprestasi. “Karena kita berbicara Sepak bola, jadi Asprov secara intens melakukan konsolidsi dengan Askab dan Askot. Karena yang punya atlet ita dalah Askab/ Askot. Begitupun selanjutnya sampai ke tingkat klub, konsolidasi itu harus ada.
Jadi, sekali lagi saya akan mengevaluasi lewat tim kerja di Pokja Sulteng Emas yang akan memantau cabor, termasuk Sepak bola dalam hal ini Asprov PSSI untuk memasukkan data pemain, pelatih ,wasit, klub termasuk Askab Askot,”tambah Nizar.
Ketum KONI juga menyoroti Asprov PSSI Sulawesi Tengah yang belum memiliki tim Pra PON dan prihatin dengan kondisi tersebut. “Starting Pra PON itu ada di Januari 2023. Artinya kalau kita bicara sekarang ,kalendernya tidak sampai setahun lagi. Nah, sekarang kita belum punya tim inti di Sepak bola . Jujur, saya selaku ketum KONI prihatin . Saya tidak berharap dan tidak ingin seperti di Jawa Timur yang selama 12 tahun tim Sepak bola Pra PON nya diambil alih KONI Jawa Timur. Tetapi, jika sampai batasan waktu yang kami berikan tidak ada supporting (Asprov) atau tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka saya mohon maaf, tim Sepak bola Pra PON akan diambil alih KONI Sulteng karena itu tanggung jawab kami walaupun leading sektornya itu secara teknis ada di PSSI, tetapi, leading event ada di KONI karena bersifat event, bukan liga,” tutupnya. CLG