PALU, MERCUSUAR – Kehadiran Central Celebes 3 Taekwondo Open Tournament 2022 (CCT3) di saat pandemik Covid-19 berangsur surut yang dibarengi pelonggaran aturan protokol kesehatan bak sebuah oase di padang tandus bagi pelaku olahraga Taekwondo. Betapa tidak, CCT3 langsung diserbu para atlet termasuk atlet-atlet dari Smanor Tadulako untuk berkompetisi.
“Kami sebagai sentra pembinaan olahraga pelajar sangat mengapresiasi pemerintah Sulteng begitu pula halnya Ketua KONI Sulteng yang memfasilitasi pengprov TI Sulteng dalam hal pelaksanaan kejurnas Taekwondo yang dihadiri beberapa provinsi dan termasuk kejurnas Great B,” ujar Kepala Smanor Tadulako Muhammad Jufri, S.Pd., M.Pd.
“Hadirnya kejurnas ini sangat kami harapkan sebagai momentum awal pembinaan sekaligus menjadi ajang uji diri dan kemampuan serta bahan evaluasi kecabangan mengingat pasca pandemi, Smanor Tadulako tahun ini tidak memiliki dana kejuaraan seperti tahun tahun kemarin,” tambah Muhammad Jufri.
Ia berharap dinas terkait kembali akan menganggarkan dana kejurnas untuk tahun 2023 seperti sebelum adanya pandemi.
Di kejuaraan CCT3 yang berakhir hari Minggu (31/7/2022) lalu, Smanor Tadulako meraih 4 medali emas 5 medali perak dan 4 medali perunggu. Prestasi tersebut tak lepas dari dukungan langsung Kepsek Muhammad Jufri dan Binpres Smanor, Muslim S.Pd di GOR GBK, venue kejuaraan.
“Kami hadir secara langsung bersama anak anak dari hari pertama hingga hari terakhir guna melihat secara langsung sekaligus Binpres melakukan evaluasi terhadap perkembangan atlet, baik secara fisik ,teknik maupun mental anak untuk bahan masukan dan membenahi apa yang belum maksimal terutama performa atlet, mengingat anak Taekwondo Smanor juga semuanya akan turun pada Porprov Banggai mewakili daerahnya masing masing,” terang Jufri.
Capaian tim Taekwondo Smanor di CCT3, kata Muhammad Jufri sudah maksimal di tengah keterbatasan fasilitas seperti matras yang sudah tak layak begitupun perlengkapan olahraga lainnya. Kendati demikian komunikasi yang dibangun Binpres bersama pelatih menciptakan solusi sederhana yakni dengan berlatih di luar Smanor.
Konsep inilah, kata Jufri, mampu dimaksimalkan atlet Taekwondo Smanor sehingga bisa merebut medali dalam tensi dan persaingan yang sangat ketat dari taekwondoin provinsi lain seperti dari Jakarta Sulsel, Sulut, Gorontalo, Kaltim, Kaltara serta tuan rumah Sulteng di CCT3.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas keterlibatan orang tua siswa yang sangat mendukung dan membantu mulai dari persiapan hingga pelaksanaan pertandingan mereka yang datang langsung dari Tolitoli, Poso, Sigi, Kota Palu dan sekitarnya dalam memberikan semangat kepadat tim Smanor. Kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, Ibu Nung, beserta ibu Kabid PK-PLK bu Minarni Nongtji telah menfasilitasi sekolah sehingga kami bisa ikut kejurnas Taekwondo kali ini,” ucap Jufri, menambahkan.
“Harapan besar ke depan bahwa segala keterbatasan fasilitas yang kami miliki serta perlahan lahan bisa teratasi begitupula hanya dengan pendanaan Try Out dan kejurnas sebagai ajang evaluasi untuk kemajuan olahraga prestasi pelajar Sulawesi Tengah khususnya cabor Taekwondo. Smanor Tadulako sebagai satuan pendidikan dan sekaligus sentra pembinaan olahraga pelajar yang ada di Sulteng dengan semangat bersama seluruh tim pelatih serta seluruh pendidik kami bergerak bersama memaksimalkan pembinaan untuk prestasi olahraga Sulawesi Tengah,” ucap Jufri . CLG