PALU, MERCUSUAR – Kepemimpinan PASI Sulawesi Tengah (Sulteng) memasuki era baru dengan hadirnya Faidul Keteng yang terpilih aklamasi pada Musyawarah Provinsi (Musprov) PASI Sulteng periode 2021-2025.
Ketua Umum KONI Sulteng M Nizar Rahmatu menyambut era baru kepemimpinan PASI Sulteng. Di bawah sang nahkoda Faidul Keteng, ia yakin pasi bisa berkembang lebih besar, berlari lebih cepat selaras dengan program gubernur dan KONI Sulteng yakni Sulteng Emas 2024. Apalagi ia mengenal sosok Faidul Keteng sebagai olahragawan handal di bumi Tadulako.
Menurut Nizar, PASI adalah induk olahraga yang masuk unggulan olahraga Sulteng Emas 2024. Ia setuju dengan pendapat tersebut karena PASI Sulteng membuat kejutan mengulang sejarah PON 1961 pada PON 2021 di Papua.
Oleh karena itu, Nizar meminta pembinaan di PASI memfoksukan pada pembinaan nomor-nomor unggulan bahkan bila perlu try out sampai ke luar negeri. “Tentunya dengan tidak mengabaikan nomor yang lain, kalau ada nomor lain kenapa tidak,” katanya.
Nizar Rahmatu yakin PASI Sulteng dengan KONI Sulteng selaras mewujudkan cita cita besar Rusdy Mastura mengangkat harga diri olahraga Sulteng pada pon 2024 dan tuan rumah PON 2028.
Nizar juga menitip pesan kepada pengurus PASI Sulteng yang baru ini untuk mengatur klub fun run di Sulteng untuk diregister agar sport tourism di daerah semakin berkembang dan terakhir, membina para pelajar dan mahasiswa sebagai bibit bibit atletik di Sulteng.
Faidul mengatakan akan membawa PASI Sulteng menuju prestasi Sulteng Emas 2024.Salah satu cabang olahraga pionir Sulteng Emas ini oleh Faidul ditargetkan bisa mempersembahkan tiga medali emas pada pon 2024.
“Untuk mencapai target tersebut, kuncinya pada prioritas pembinaan atlet berprestasi. Dengan menggunakan pola-pola baru pada pembinaan atletik,” kata Faidul.
Di samping itu, Faidul mengatakan bahwa ia membutuhkan orang di PASI yang mau bekerja serta mencintai olahraga ini agar atletik bisa mencapai prestasi puncaknya. Beberapa program kerja yang dijabarkan yaitu membangun atletik dari daerah, penyelenggaraan kejuaraan atletik secara berkala, membangun sumber daya pelatih wasit juri, tata kelola organisasi yang profesional dan mandiri serta membangun kerjas sama dengan mitra atau sponsorship. Tak lupa menjadikan atletik sebagai sport tourism di daerah. */CLG