PALU, MERCUSUAR – Jabatan Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Provinsi Sulawesi Tengah kian menjadi dinamis untuk diperebutkan oleh para kandidat.
Sejumlah nama – nama ketua cabang olahraga (Cabor) dan non pimpinan cabor digadang – gadang bakal ikut kontestasi dalam pemilihan Ketua KONI Sulteng ke depan untuk menggantikan Anwar Ponulele yang saat ini menjabat ketua
Nama – nama tersebut, seperti Farid Podungge, Mohammad Hidayat Lamakarate, Yunan Lampasio, Dany Wawolumaja, dan Nizar Rahmatu tengah menjadi perbincangan publik untuk memimpin KONI Sulteng periode berikutnya.
Salah satu nama yang juga mulai mencuat kandidat Ketua KONI, yakni Ketua Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) Sulteng, Anjas Lamatata.
Ia mengaku bersedia maju sebagai kandidat Ketua KONI Sulteng pada Musyarawah Olahraga Provinsi (Musoprov) yang akan datang. Bahkan, Anjas mengklaim telah didukung belasan cabor di daerah ini.
“Siap. Saya maju, alhamudulillah sudah ada 19 Cabor yang mendukung saya,” ungkap Anjas, Rabu (26/5/2021). Ia mengemukakan bentuk dukungan cabor tersebut dalam bentuk pengakuan dari masing – masing pimpinan cabor. “Alhamdulillah mendapat dukungan pernyataan sikap,” katanya.
Oleh sebab itulah, Anjas optimis dan meyakini bahwa dirinya bakal bisa merebut Ketua KONI Sulteng. Ia bahkan mempersilahkan awak media mengutip pernyataan kesiapannya di media beberapa waktu lalu.
“Seperti pernyataan saya sebelumnya di salah satu media, ini hasil rapat bersama tim, saya putuskan untuk ikut maju dalam pemilihan ketua umum KONI Sulteng. Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan dukungan dari pimpinan cabang olahraga dan KONI,’’ ujar Anjas.
Keputusan Anjas untuk memimpin KONI Sulteng berdasarkan sejumlah pertimbangan. Salah satunya adalah rasa prihatin dengan perkembangan prestasi olah raga di daerah yang selama ini belum menunjukkan hasil yang signifikan. Contohnya, pada tingkat Pekan Olahraga Nasional (PON), Sulteng masih terus berkutat peringkat di 30.
Padahal menurutnya, Sulteng sesungguhnya punya banyak atlet yang potensial dan berprestasi dari berbagai cabang olah raga.
Buktinya, lanjut dia, banyak atlet asal Sulteng yang punya prestasi tinggi di tingkat nasional bahkan internasional. Seperti cabang olah raga dayung, panjat tebing, sepak takraw, sepak bola, karate, dan atletik.
‘’Sayangnya mereka tidak membawa nama daerah kita. Mereka malah memperkuat daerah lain. Ini yang tentunya harus menjadi perhatian khusus,’’ katanya.
Oleh karena itu, Anjas sudah menyiapkan sejumlah konsep dan strategi dalam peningkatan prestasi olah raga Sulteng jika dipercaya menjadi ketua. Selain memperhatikan nasib atlet dan pelatih Sulteng yang berprestasi, kebijakannya juga akan menarik kembali atlet asal Sulteng yang berkiprah di daerah lain. Anjas juga akan membantu memperjuangkan atlet Sulteng untuk bisa diterima bekerja di berbagai institusi, termasuk POLRI dan TNI melalui jalur prestasi. Selain itu, segera melakukan pembenahan organisasi, baik secara internal maupun eksternal. BOB