PALU, MERCUSUAR- Banyak orang yang memikirkan bagaimana keinginan membangun prestasi di cabang olahraga, salah satunya adalah Yunan Lampasio yang akan meramaikan bursa calon kandidat ketua KONI Sulawesi Tengah untuk lima tahun ke depan.
Yunan Lampasio sejatinya bukan orang baru di kalangan olahraga di Sulawesi Tengah. Pria kelahiran 3 Mei 1958 ini menjabat sebagai ketua umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sulawesi Tengah dan masih tercatat sebagai ketua Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) Sulawesi Tengah.
Saat menjadi Kepala Dinas (Kadis) Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Tengah selama delapan tahun, prestasi atlet pelajar Sulawesi Tengah bergelimang medali emas. Hal ini tak lepas dari sistem pembinaan di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sulteng binaan Dispora Sulteng.
Nah, berdasarkan pengalaman tersebut, Yunan Lampasio mantap untuk maju berkompetisi pada Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) Sulawesi Tengah bulan Juni nanti.
“Dengan pengalaman – pengalaman selama ini saya ingin memberikan tenaga dan pemikiran bagaimana menciptakan olahraga prestasi di Sulawesi Tengah, Inshaallah saya akan maju berkompetisi dalam Musorprov ,” ujar Yunan Lampasio kepada Mercusuar belum lama ini.
Yunan Lampasio yang pernah menjabat sebagai pelaksana tugas Pengprov Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI ) Sulteng menilai KONI daerah harus menentukan cabor prioritas.
“Keinginan saya adalah mewujudkan prestasi olahraga melalui cabang olahraga prioritas, artinya yang menjadikan olahraga prioritas itu adalah masing-masing KONI daerah dan selanjutnya KONI Provinsi melakukan diskusi dengan masing-masing pengprov cabor dan tentu harus ada kriteria-kriteria yang kita bangun dan ini sangat penting,” ujarnya.
“Kriteria yang saya maksud di sini adalah yang pertama harus ada sistim pelatihan yang berkesinambungan dan teratur yang didukung oleh sarana dan tenaga pelatih yang profesional . Yang kedua KONI Sulteng harus lebih mendorong terbentuknya sentra-sentra pembinaan olahraga di kalangan masyarakat seperti klub-klub, pusat pembinaan dan pelatihan olahraga prestasi yang sebenarnya lebih terfokus pada usia pelajar dan mahasiswa. Karena di usia itulah saya pikir pasar prestasi itu ada,” sebut pria 62 tahun ini.
KONI, kata dia harus membuka peluang lebih besar kepada pengprov maupun pengkab untuk melakukan sebuah pembinaan yang mengarah kepada pembinaan prestasi, artinya pembangunan fasilitas olahraga menjadi kebijakan utama yang dikeluarkan KONI Sulteng.
“Pembinaan yang mengarah kepada pembinaan prestasi harus didukung fasilitasi olahraga dan menjadi kebijakan utama yang dikeluarkan KONI Sulteng. Jadi, dengan program tersebut kita tak hanya memperbaiki peringkat (di PON) tapi juga harus merebut prestasi,” imbuhnya.
“Dengan pengalaman yang saya miliki paling tidak kita mendorong tujuh cabor yang berprestasi . Nah, oleh sebab itu pemerintah daerah dalam hal ini dinas pemuda dan olahraga harus membentuk pusat pendidikan olahraga prestasi seperti PPLPD dan KONI harus ikut berperan karena secara nasional telah terbukti PPLPD salah satu penyuplai atlet di tim nasional.
Itulah yang mendorong saya untuk mau maju sebagai Ketua KONI Sulteng . Marilah kita sama-sama memikirkan dan membenahi prestasi olahraga di Sulawesi Tengah.
Menjadi calon kandidiat ketua KONI Sulteng, Yunan Lampasio mengklaim telah melakukan komunikasi dengan pengurus olahraga dan KONI di daerah.
“Tetap ada (komunikasi), baik itu dengan KONI kabupaten/kota maupun pengurus olahraga,” tutupnya. CLG