PARIGI, MERCUSUAR – Saat ini, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop UKM) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) tengah melakukan dan berupaya, untuk melaksanakan pemulihan ekonomi melalui UMKM. Kepala Diskop UKM Parmout, Sofiana, kepada media ini, Selasa (19/7/2022) mengatakan, sebagai langkah awal, pihaknya melakukan perbaikan data UMKM
“Pengembangan UMKM dari tahun 2021 sejak saya dilantik di Diskop UKM, pada Maret yang lalu, kami terlebih dahulu memperbaiki data by name by address UMKM yang ada di Parmout,” akunya.
Pihaknya juga memaparkan keseluruhan jumlah UMKM di Parmout. Menurutnya, hingga saat ini, sebanyak 24.801 UMKM terbagi beberapa sector, yaitu sektor pertanian, sektor perikanan, sektor perdagangan dan sektor industry, yang tersebar di 23 kecamatan, 287 desa dan 5 kelurahan.
Sementara itu, terkait pengembangan UMKM, masih diperlukan perhatian lebih dari pemerintah, terutama terhadap beberapa kendala yang dihadapi oleh Diskop dan UKM, serta para pelaku UMKM itu sendiri. Di mana kendala pertama, yakni dalam hal pengembangan usaha bagi pelaku usaha, seperti pengembangan produk produk olahan dari masyakat yang masih berkenomi di bawah. Pelaku UMKM tersebut kata ia belum memiliki fasilitas yang memadai.
Kendala berikutnya menjadi tantangan kata dia, yaitu pasar. Menurutnya, masih ada yang memasarkannya produk UMKM belum memiliki perusahaan daerah dan hal-hal lain. Selain itu juga, para pelaku UMKM belum semuanya memiliki izin usaha. Izin usaha yang harus dimiliki itu adalah nomor izin berusaha, izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) seperti masa kadaluarsa, higienis dan label Halal.
“Label Halal ini yang belum maksimal dan memang sulit. Jika kami membebani kepada pelaku usaha UMKM, tentu sangat membutuhkan uang yang lebih, karena itu perjenis satu produk, harus kita bayar kurang lebih Rp2.500.000 dan ini menjadi salah satu kendala,” ujarnya.
Ditambahkannya, yang menjadi kendala juga yaitu dalam penginputan TKDN, yaitu melalui produk dalam negeri, yang semuanya harus dimasukkan dalam e-Katalog. Namun walaupun demikian, Diskop UKM Parmout tetap berusaha melanjutkan upaya pengembangan UMKM.
“Kami mengajarkan dengan menjual online. Alhamdulillah kami punya rumah kemasan, bekerjasama dengan BUMN, yaitu Depot Pertamina Olaya. Akhirnya di situ kami membimbing mereka dengan penjulan online sebanyak 105 UMKM. Mereka menjual secara online dari produk-produk olahan kuliner dan jasa jasa yang lain,” ujarnya.
Sedangkan terkait usaha pemberian label Halal, Dinas Koperasi dan UKM Parmout telah mengusulkan 50 lebih usulan UMKM dan disetujui, untuk mendapatkan label Halal sebanyak 9 produk dan sudah ditinjau, tinggal menunggu sertifikat Halal dikirim ke Diskop UKM Parmout.
Sedangkan beberapa produk olahan UMKM Parmout, juga ada yang telah memasuki pasar nasional bahkan internasional, yakni satu produk bekerjasama dengan Turki, yaitu Gula Semut. Tahun ini kata dia, Pemkab Parmout akan membantu dengan pembelian peralatan produksi olahan, demi peningkatan omset para pelaku usaha. TIA