PARMOUT,MERCUSUAR – Adanya dugaan Daftar Pemilih ganda pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pilkada Parigi Moutong (Parmout), ratusan pendukung salah satu Paslon Bupati dan Wakil Bupati Parmout, Kamis (31/5/2018) melakukan aksi unjuk rasa di KPU Parmout .
Bahkan masa aksi juga mendatangi sejumlah kantor lainya untuk meminta kejelasan terkait DPT yang diduga bermasalah, seperti ke kantor DPRD dan Dinas kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) Parmout.
Pantauan media ini ,Aksi unjuk rasa tersebut dilaksanakan sekitar pukul 10:00 Wita, dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Kantor DPRD Parmout menjadi sasaran pertama kedatangan masa pengunjukrasa.
Akan tetapi, kedatangan mereka yang membawa aspirasinya, tak mendapatkan tanggapan dari sejumlah anggota DPRD Parmout, karena sedang berada diluar daerah. Sehingga, masa pengunjukrasa melanjutkan aksinya dengan mendatangi kantor Dukcapil Parmout.
Saat masa pengunjutkrasa tiba di Dukcapil Parmout, pelayanan terhadap warga yang sedang melakukan pengurusan administrasi kependudukan terpaksa dihentikan. Kedatangan mereka, langsung diterima oleh kepala Dinas Dukcapil Parmout, Ir. Lewis.
Narator aksi, M. Syafii Damar dalam orasinya meminta penjelasan Dukcapil Parmout atas temuan kenggandaan, NIK dan KK tidak valid dalam DPT yang telah ditetapkan pihak KPU Parmout.
Menanggapi hal itu, kepala Dukcapil Parmout Ir. Lewis mengatakan, khusus untuk DPT menjadi kewenangan pihak KPU Parmout. Tugas dinas Dukcapil kata dia, hanya sampai pada DP4 yang dikeluarkan oleh Dirjen Dukcapil.
Kemudian lanjut dia, berkaitan dengan masalah data ganda, pihaknya tidak dapat melakukan kroscek tanpa ada data dalam sistem. Bahkan Dukcapil menawarkan kepada beberapa perwakilan pengunjuk rasa untuk bersama melakukan kroscek data.
“Karena kalau kami di Dukcapil, tidak ada satupun warga yang memiliki data tidak mempunyai NIK. Itu data by sistem sesuai data pelaporan masyarakat yang terbaca datanya oleh Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Lewis dihadapan masa pengunjukrasa.
Dalam pertemuan tersebut, masa pengunjukrasa dan pihak Dukcapil bersepakat akan melakukan kroscek bersama terhadap data hasil temuan yang akan dilakukan pada kesempatan lainnya.
Selanjutnya, kantor KPU Parmout yang menjadi sasaran aksi ujukrasa berikutnya Mereka diterima langusung oleh Ketua KPU Parmout, Amelia Idris dan didampingi oleh anggota komisioner Ikbal Bungaajim di kantor KPU Parmout.
Perwakilan masa Sukri Tjakunu mengatakan, dugaan data yang bermasalah tersebut disinyalir merupakan upaya KPU Parmout untuk melakukan penggelembungan surat suara.
Dalam tuntutan yang disampaikan masa pengunjukrasa, mereka meminta agar data yang dimilikinya dapat disandingkan dengan DPT yang dimiliki oleh pihak KPU Parmout. Sehingga, dapat diketahui bersama kebenaran atas kisruh DPT tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua KPU Parmout Amelia Idris mengatakan, terkait DPT tersebut pihaknya telah menindaklanjuti dengan melakukan klarifikasi dan kroscek. Pihaknya pastikan pelaksanaan Pilkada dapat bejalan dengan damai dan sukses sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Karena kami mencintai daerah ini, kami pastikan menjaga integritas dan profesionalisme. Pengawalan bapak ibu, bukan hanya sampai disini, namun hingga tahapan akhir Pilkada,” kata dia.
Dia bahkan menyatakan siap, untuk menyandingkan data yang dimiliki masa pengunjukrasa dengan data yang dimiliki KPU Parmout.
Terakhir unjukrasa berlanjut di kantor Panwaslu Parmout. Hasil pertemuan antara perwakilan masa dengan pihak KPU menyepakati untuk dilakukan kroscek yang diduga ganda pada DPT. TIA