Santo Mengundurkan Diri dari Jabatan Ketua DPRD

PARMOUT,MERCUSUAR – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Parigi Moutong(Parmout), Santo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Parmout.

Pengunduran diri tersebut dilakukan karena yang bersangkutan sudah tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai ketua DPRD Parmout. Santo saat ini masih dalam kondisi sakit.

Pengunduran diri Santo dibenarkan oleh Ketua DPD Gerindra Sulawesi Tengah (sulteng), Longki Djanggola. Hal ini diungkapkan Longki Kepada sejumlah media Rabu (2/5/2018) saat ditemui usai mengikuti upacara Hari pendidikan di Rumah Jabatan Bupati Parmout.

Menurutnya, pengunduran diri Santo tersebut sesuai dengan surat pernyataan yang ditandatanganinya di hadapan ketua majelis kehormatan Partai Gerindra Pusat pada tanggal 25 April 2018 lalu. Dimana, dalam surat pernyataan Santo menyebutkan mengundurkan diri sebagai ketua  DPRD Parmout dengan alasan keterbatasan kesehatan, sehingga tidak bisa menjalankan tugasnya sebagai ketua DPRD Parmout.

Berdasarkan surat pengunduran dirinya tersebut kata Longki, maka pihaknya akan segera menyurat kepada DPRD Parmout untuk segera memproses pengunduran diri Santo dari jabatannya sebagai ketua DPRD Parmout. Selain itu kata dia, akan meminta DPRD Parmout untuk memparipurnakan pengganti ketua DPRD dari partai Gerindra.

Menurut Longki, pengunduran diri Santo itu hanya jabatannya sebagai anggota DPRD,namun terkait dengan keanggotaanya sebagai anggota DPRD Parmout masih akan dilihat perkembanganya kedepan karena berkaitan dengan kesehatan.

“ini  kita kasih kesempatan tiga bulan lagi kedepan, kalau tiga bulan tidak bisa menjalankan tugasnya lagi sesuai dengan undang-undang MD3 maka kita akan lakukan PAW. Kami masih mengedepankan kemanusian, kemudian peraturan dan kepentingan partai,” tandasnya

Jika sudah sudah satu tahun tidak menjalankan tugasnya sebagai ketua DPRD lanjut dia, tentunya yang rugi Partai sebab tidak ada yang penentu kebijakan disana.

Sementara siapa pengganti Santo, Longki mengaku sudah ada nama yang dikeluarkan oleh partai, dan tentunya siapapun itu harus didukung, karena sudah merupakan keputusan partai.

“jadi siapa pun yang merasa tidak suka dengan penunjukan nama itu, tidak masalah. Namun  pihaknya mengatakan semestinya semua pihak harus menghormatinya karena itu keputusan partai Gerindra,” ujarnya.

Sementara itu sesuai informasi yang ada partai gerindra sebelumnya sudah mengeluarkan satu nama dari beberapa nama yang diusulkan. Dan satu nama yang dikeluarkan dari DPD Gerindra yakni Ketut Mahardika. TIA

Pos terkait