BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – 15 pelukis Indonesia mengikuti pameran nasional di Palu bertajuk “Berkarya Bersama, Bangkit Bersama” dengan tagline art literacy exhibition yang digelar di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pameran lukisan Nasional dilaksanakan dalam rangka peringatan bulan gemar membaca dan hari kunjungan perpustakaan (BGMHKP) yang dirangkaikan dengan peringatan empat tahun bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi 28 September 2018 silam.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura mengapresiasi kegiatan pameran lukisan dari karya-karya pelukis nasional. “InsyaAllah pameran akan diikuti lebih banyak lagi karya pelukis nasional hadir di bumi tadulako kita,” kata gubernur.
Dia berharap pameran lukisan ini menjadi wahana yang pantas bagi perupa dan calon perupa, serta masyarakat pencinta seni rupa di sulteng untuk maju bersama membangun kesenian. Rusdy juga mengimbau kepada pecinta seni dan kolektor seni termasuk pimpinan daerah, OPD, anggota DPRD, pimpinan instansi fertikal, pimpinan BUMN dan BUMD untuk membeli dan menghargai hasil karya seni lukis ini dengan harga yang pantas untuk kesejateraan para pelukis sehingga mereka tetap berkarya.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Sulteng Drs. I Nyoman Sriadiwijaya, MM mengatakan karya lukisan pelukis nasional sebagai promosi literasi berbasis inklusi sosial untuk kesejateraan.
Belasan pelukis yang mengikuti pameran nasional di Palu yaitu M. Febriandy dari Palu, Tini Jameen dari Lumajang, Cadio Tarompa dari Balikpapan, Zilkifli Radjamuda dari Palu, Zam Kamil dari Makassar, I Nyoman Suciptayasa dari Parigi, Choirudin dari Yogyakarta, Marty dari Balikpapan.
Selanjutnya Fandhy Rais dari Gorontalo, I Gede Sukana dari Bali, Albertoes Papiek dari Yogyakarta, Jerry R. Wattimena dari Bitung, Deni Katili dari Manado, Jaya Masloman dari Minahasa, dan Dwi Kartika Rahayu dari Magetan.
Pameran Nasional ini mulai dibuka, Rabu (28/9/2002) dan akan berakhir pada 12 Oktober 2022 mendatang. CR1