LERE, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng saat ini sudah menetapkan 11 SMK Pusat Keunggulan (PK). SMK PK nantinya diharapkan mampu memberikan kualitas pendidikan yang lebih baik dan bisa menghasilkan para siswa yang bisa mandiri yang mampu berwirausaha.
Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Dr Hatijah Yahya mengungkapkan, saat ini Sulteng telah memiliki 11 SMK PK.
“Di tahap satu ada dua sekolah telah ditetapkan menjadi SMK PK, diantaranya SMKN 2 Palu dan SMKN 1 Poso. Kemudian di tahap dua ada dua lagi SMK PK ditetapkan yakni SMKN 2 Poso, dan SMKN 1 Palu. Setelah itu di tahap ketiga belum lama ini ada SMKN 1 Sigi yang ditetapkan. Jadi secara keseluruhan dari 2021 sampai tahun ini sudah ada sebanyak 11 SMK PK, dengan rincian di 2021 ada enam dan di 2022 ada lima sekolah ditetapkan menjadi SMK PK,” katanya, Senin (23/5/2022).
Selain itu, telah terbit SK kepada SMK PK yang ditetapkan di tahun 2021 lalu, sehingga di tahun ini telah ditetapkan menjadi SMK PK Pemadanan Industri, sehingga nanti ada beberapa hal yang berubah.
“Olehnya itu yang diharapkan berkembang pesat adalah SMK PK yang ditetapkan tahun 2021, karena mereka ini sudah didampingi oleh industri dan juga Kemendikbud Ristek. Untuk SMK PK yang ditetapkan 2022 ini telah lakukan Bimtek dan guru-gurunya juga telah diintervensi, dalam rangka mengikuti peningkatan kompetensi guru dan mempersiapkan kurikulum Merdeka Belajar,” katanya.
“Untuk target menjadi SMK PK itu, 30 persen lulusan siswanya berada di industri. Jika sekolah itu tidak capai, maka mereka gagal jalankan program pusat keunggulan. Mendapatkan predikat SMK PK minimal jumlah siswanya itu mencapai 250 orang, kemudian memiliki Teaching Factory (Tefa). Nah ini yang sedikit berat memiliki Tefa, sebab kebanyakan SMK kita di Sulteng ini, tidak mempunyai bengkel yang sama dengan industri nyata,sehingga tidak bisa jadi pusat keunggulan kalau tidak punya Tefa,” terangnya.
Sebagai contoh, SMK Negeri 1 Palu sekolah ini memiliki Tefa atau bengkel dapur, begitupun SMKN 1 Sigi memiliki kandang ayam. Selain itu SMKN 2 Palu mempunyai mini market yang bekerja sama dengan Alfamidi, begitu juga SMK Poso ada pariwisata.
“Untuk penilaian SMK pusat keunggulan ini langsung dari pusat. Kita (provinsi) hanya mengusulkan ke pusat menurut pandangan kita sekolah itu memenuhi syarat, tetapi lebih lanjut nanti pusat yang menilai lebih dalam,”tambahnya.
Ia mengaku, sebenarnya ada 12 SMK di Sulteng pihaknya rekomendasikan, tetapi oleh pusat hanya bisa lolos itu lima tahun ini. “Olehnya itu, bagi sekolah yang kita sudah dorong tetapi belum ditetapkan sebagai SMK PK, maka itu akan lebih kita persiapkan lagi di tahun 2023,”ujarnya.UTM