Gedung SMKN 2 Palu Dilempar Batu 

SMKN 2 Palu-730c93d5
PECAH - Kepala SMKN 2 Palu, Kasman saat memperlihatkan salah satu kaca jendela laboratorium yang pecah akibat lemparan batu, Selasa (14/9/2022). FOTO: RUSTAM/MS

BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – SMKN 2 Palu mendapat serangan lemparan batu dari orang tidak dikenal. Akibat teror tersebut pihak sekolah terpaksa harus melaksanakan pembelajaran secara dalam jaringan (Daring) dari rumah masing-masing. 

Kejadian tersebut bermula pada Senin (13/9/2022), sekelompok orang berseragam sekolah datang ke sekolah tersebut dan memukul salah seorang siswa. Hanya saja sekolah juga tidak mengetahui asal sekelompok siswa yang melakukan pemukulan itu. Intinya siswa tersebut bukan dari sekolah ini (SMKN 2 Palu), kata Kepsek SMKN 2 Palu, Kasman, apalagi malam harinya pihaknya mendapat teror pelemparan batu, yang mengakibatkan empat kaca jenjela sekolah pecah. 

“Dengan adanya teror ini kami memutuskan untuk tidak melaksanakan pembelajaran secara tatap muka tetapi secara daring dari rumah masing-masing. Ini kami ambil untuk menjaga keselamatan para siswa agar tidak terlibat dengan hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab kami juga masih mencari tahu melalui pihak Kepolisian, siapa yang melakukan teror pelemparan sekolah,” kata Kasman, Selasa (12/9/2022).

Pihaknya menduga kasus itu dipicu dari Turnamen Futsal yang dilaksanakan di SMAN 1 Palu saat ini. Sebab salah satu tim SMKN 2 Palu juga ambil bagian dalam lomba tersebut, kumungkinan pada saat pertandingan ada siswa dari sekolah lain yang tidak senang, makanya melampiaskan kekesalan terhadap sekolah. 

“Sebelumnya kami memang sudah mewanti-wanti untuk tidak mengikuti berbagai Turnamen Futsal sebab sudah banyak kejadian yang menyebabkan perkelahian antar siswa, makanya sebelumnya kami melarang para siswa untuk ikut, tetapi tim yang ikut tersebut tanpa melapor, jadi kami tidak tahu ada siswa yang ikut pertandingan tersebut,”terangnya.

Dengan adanya teror tersebut pihaknya juga sudah mengundang pihak Polres dan Polsek untuk menjaga sekolah. Rencananya jika belum stabil proses pembelajaran secara Daring akan terus dilaksanakan selama sepekan. 

“Hingga kini kami tidak mau menerka-nerka sekolah mana yang melakukan penyerangan terhadap sekolah kami. Sebab kami belum bisa memastikan langsung siapa yang bertanggung jawab dengan pelemparan ini. Semuanya kami serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas masalah ini, jadi jika sudah ada hasil dari mereka barulah kami tahu sekolah mana yang melakukan penyerangan,”jelasnya.

Sebenarnya pihak sekolah juga tidak terlalu ambil pusing dengan kaca yang pecah karena bisa diganti, namun sekolah sangat khawatir dengan keselamatan para siswa jika mendapatkan serangan dari luar. UTM

Pos terkait