Palu Fashion Mode Festival,  Siswi SMAN 1 Palu Jadi Model Utama

Palu Fashion Show-ad14c275
FASHION SHOW - Gyska Salsabila Iswansyah (paling kanan) bersama modal lainnya, saat tampil di ajang Palu Fashion Mode Festival yang dilaksanakan di PGM, Kelurahan Lere, Minggu (4/7/2022) malam.FOTO: RUSTAM/MS

LERE, MERCUSUAR – Siswi SMAN 1 (Smansa) Palu bernama Gyska Salsabila Iswansyah menjadi salah satu model utama pada ajang Palu Fashion Mode Festival yang dilaksanakan di Palu Grand Mall (PGM), Kelurahan Lere. Giska merupakan siswa jebolan Miss Teen Indonesia 2022 yang berhasil meraih juara satu dan akan mengikuti ajang selanjutnya di tingkat internasional. 

“Saya sangat bangga karena bisa menjadi salah satu model utama pada pelaksanaan Palu Fashion Mode Festival yang dilaksanakan di Kota Palu. Ini menjadi ajang pelatihan dan pengembangan bakat saya untuk bisa tampil di tingkat Internasional dalam waktu dekat. Sebab saya harus bisa mengikuti berbagai ajang untuk menambah wawasan dan mental di bidang fashion dan modeling,”katanya, Minggu (4/7/2022) malam.

Memang kegiatan tersebut merupakan acara model yang dilaksanakan setiap tahunnya, dengan mengandeng para model yang sudah berhasil meraih berbagai juara di tingkat nasional, makanya Giska menjadi salah satu model utama karena dia belum lama berhasil meraih juara satu pada ajang Miss Teen Indonesia.

Sementara itu, Fashion Designer dan Founder Jack Management Official, Januar Christian Koniyo mengatakan Palu Fashion Mode Festival merupakan kegiatan pertama setelah pandemi. 

“Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama dengan pihak Jack Management Official dengan menyiapkan lima orang model utama salah satunya Giska Salsabila. Sementara tema fashion show yaitu berbagai pakaian dari Karma. Memang kegiatan ini sebagai iven tahunan bagi seluruh desainer yang ada di Kota Palu untuk mengenalkan masyarakat dengan berbagai model pakaian terbaru,”terangnya.

Pihaknya berupaya dengan kegiatan itu bisa membuka wadah atau tempat tampil para model yang ada di Sulteng, khususnya Kota Palu, karena kegiatan seperti itu sangatlah jarang dilaksanakan di Palu, dan ini berbeda dengan daerah-daerah lainnya.

“Kami melihat berbagai kegiatan yang ada di tingkat nasional, makanya kami mencoba untuk bisa menerapkan kegiatan tersebut di Kota Palu. Walaupun terus terang memang masih menggunakan dana pribadi, sehingga kami berharap agar pemerintah bisa melirik kegiatan seperti ini, demi pengembangan bakat generasi mud akita,”jelasnya. UTM

 

Pos terkait