BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng mengatakan masih menunggu kebijakan dari pemerintah pusat tentang penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh di seluruh sekolah di Sulteng.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Sulteng, Muchlis mengungkapkan, rencana PTM secara penuh sebenarnya akan dimulai pada Januari 2022 mendatang, tapi kita masih tetap menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
“Saat ini kita masih mengacu pada SKB empat menteri terkait dengan PTM terbatas, ketika misalnya di Januari nanti, Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan edaran terkait PTM penuh, maka tentu daerah akan mengikuti, tetapi itu juga disesuaikan dengan level daerah masing-masing,” katanya, Sabtu (4/12/2021).
Tidak mungkin, kebijakan pusat sudah mau PTM penuh, sementara ini kondisi daerah terjadi lagi lonjakan, tentunya PTM penuh tidak dapat dilaksanakan.
“Yang jelas bahwa ketika kebijakan pemerintah pusat ada PTM penuh, kemudian diiringi kebijakan pemerintah daerah melakukan hal yang sama, seiring dengan kondisi Covid-19 sudah menurun, bahkan virus ini sudah tidak ada. Insyaallah ini menjadi kerinduan kita semua untuk bisa melakukan PTM penuh,”jelasnya.
Selain itu, walaupun kondisi sudah stabil, protokol kesehatan itu tetap dijalankan dengan sangat ketat. “Jangan sampai kita karena sudah menurun angka Covid-19, kita sudah biasa-biasa saja, yang jelas Prokes harus tetap diperketat di sekolah,”ungkapnya.
Pihaknya juga mengatakan, program-program nasional terkait vaksinasi guru dan siswa tetap dijalankan,meskipun PTM penuh sudah akan dilaksanakan.
“Jika dianjurkan PTM penuh pasti ada ketentuan-ketentuanya, berarti tidak ada lagi shift-shift, pasti secara menyeluruh aktivitas sekolah sudah dilakukan. Semua siswa pasti akan kembali secara penuh belajar di sekolah, inilah yang dirindukan oleh semua orang tua dan para guru di sekolah,”tambahnya.
Diharapkan Pembelajaran di tahun depan bisa lebih maksimal lagi, sebab memang diakuinya bahwa PTM terbatas juga belum maksimal, sebab masih ada yang belajar daring.
“Namanya juga terbatas, pasti semua kegiatan sekolah dibatasi, semoga dengan diadakanya PTM penuh rasa rindu siswa untuk datang ke sekolah dapat terobati semuanya,”ungkapnya.
Terkait kesiapan sekolah, semua sekolah sudah siap apabila PTM penuh dimulai kembali. Misalnya, prokesnya mereka sudah terbiasa dengan kondisi yang saat ini, dengan sistem shift sekarang, di semua sekolah sudah tersedia hal-hal yang terkait dengan prokes.
“Jadi kebijakan PTM penuh saya kira semua sekolah sangat rindu, agar pembelajaran begitu maksimal,”tutupnya.UTM