PALU, MERCUSUAR – Ratusan siswa baru SMA Negeri 2 Palu mengikuti masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulteng, Hidayat Lamakarate.
Materi yang dibawakan oleh Sekda Provinsi Sulteng yaitu memberikan motivasi kepada para siswa untuk bisa lebih semangat dalam mengikuti pendidikan di SMAN 2 Palu, sebab SMAN 2 Palu sudah terkenal di Kota Palu, dengan sejumlah alumninya yang telah banyak sukses, salah satu contohnya yaitu Sekda Provinsi Sulteng yang juga merupakan alumni SMAN 2 Palu. Selain itu Wali Kota Palu dan Juga Wakil Wali Kota Palu yang dua-duanya merupakan alumni SMAN 2 Palu.
“Olehnya kepada anak-anakku sekalian, belajarlah dengan baik, agar kedepan cita-cita kalian dapat tercapai. Kalian juga harus bisa menjaga nama baik sekolah, agar kedepannya bisa berguna untuk bangsa dan negara,” kata Sekda Provinsi Sulteng, Hidayat Lamakarate, Kamis (12/7/2018).
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto menjelaskan, setelah proses PPDB ini, sesuai aturan Permendiknas sekolah diinstruksikan menggelar PLS. Dalam PLS ini, banyak hal yang disampaikan kepada calon siswa baru, sehingga para siswa ini dari awal diingatkan tentang pamahaman akan aturan yang dimiliki SMAN 2 Palu.
“Selain itu kami juga senantiasa meningkatkan prestasi para siswa baru di bidang akademik maupun non akademik, bagaimana anak kami nantinya akan mengikuti OSN, Debat Bahasa Inggris dan lainya. Inilah tujuan-tujuan diadakan MPLS ini, sehingga banyak pemahaman-pemahaman yang diberikan, melalui pemateri dari dalam maupun dari luar sekolah,” ujar Eddy, Kamis (12/7/2018).
Eddy mengaku melibatkan Ikatan Alumni SMAN 2 Palu (IKASMADA) untuk memberikan motivasi, agar para siswa baru ini betul-betul menimba ilmu dan semakin bangga menjadi siswa SMAN 2 Palu.
“Untuk tahun ini siswa baru yang mengikuti MPLS sebanyak 432 orang, dan hampir semua yang hadir, hanya beberapa siswa yang tidak hadir, karena mengikuti kegiatan lomba nasional di bidang petinju pada ajang POPNAS. Olehnya kami izinkan dan insya allah setelah mengikuti lomba tersebut, siswa ini akan diberikan pencarahan oleh panitia,” katanya.
Seperti diketahui bahwa beberapa waktu lalu, sejumlah sekolah melaksanakan yang namanya Masa Orientasi Siswa (MOS), namun karena adanya perubahan kebijakan dari pemerintah, maka diubahlah namanya menjadi PLS.
Menurut Eddy, materi-materi yang terkandung di dalam MOS dan PLS tidak jauh berbeda, hanya namanya saja berubah.
“Jadi dalam PLS ini tidak ada unsur perpeloncoan, yang ada memang betul-betul yang bersifat edukatif, untuk meningkatkan karakter siswa,” ungkapnya.
Eddy mengaku telah mensosialisasikan terkait PLS ini, baik itu kepada dewan guru maupun anggota OSIS, sehingga semuanya sudah memahami. Olehnya yang dilakukan pihak sekolah kepada para siswa baru ini, jauh dari perpeloncoan. UTM